PP Muslimat NU Luruskan Kesalahan Pemberian Kental Manis Pada Balita di Garut
- PP Muslimat NU
Dikesempatan terpisah, Camat Kecamatan Cilawu, Anas Aulia mengatakan bahwa pemerintah Cilawu akan mulai mensosialisasikan secara masif edukasi kental manis bukan susu kepada 88 ribu masyarakat dari 18 desa di Kecamatan Cilawu.
“Informasi kental manis bukan susu ini sangat penting untuk diketahui masyarakat, karena masih banyak yang belum tau. InsyaAllah pemerintah Kecamatan Cilawu akan mulai mensosialisasikan bahwa kental manis bukan susu dan tidak boleh diberikan pada anak Balita," terang Anas.
Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, Erna Yulia Sofihara dalam sosialisasi menegaskan bahwa PP Muslimat NU sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia akan terus berkomitmen dalam pengentasan masalah stunting, gizi buruk dan memutus salah satu faktor menyebabkan seperti konsumsi kental manis pada balita
“PP Muslimat NU sebagai organisasi masyarakat perempuan terbesar disini sangat peduli terhadap permasalahan stunting khususnya pemberian kental manis pada anak. Setelah dilakukan sosialisasi, PP Muslimat NU juga berkomitmen untuk terus bergerak menjalankan edukasi melalui pengajian dan majelis taklim yang diselenggarakan."
“Karena kami tersebar dari pusat hingga ranting, dan mayoritas adalah ibu-ibu pengajian dan majelis taklim, kami akan melakukan edukasi melalui pengajian dan majelis taklim karena kan itu sangat efektif," jelasnya.
Dalam sosialisasi ini, hadir selaku Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Arif Hidayat yang sejak 2018 fokus dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya kental manis bagi balita dan kental manis bukan susu.
Menurutnya, predikat daerah dengan kinerja terbaik di Indonesia yang didapatkan oleh Pemerintah Kabupaten Garut harus menjadi awal baik bagi penyelesaian masalah stunting dan gizi buruk.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk Kabupaten Garut atas prestasi yang diperoleh. Namun demikian PR kita masih banyak terutama dalam memberikan edukasi pada masyarakat Garut tentang kental manis bukan susu dan tidak boleh dikonsumsi oleh Balita," pungkas Arif.
Load more