Kini, dengan adanya sanitasi komunal, warga Kampung Kiijem dan Kidoso tak perlu lagi mengambil air kali yang sudah tak laik konsumsi.
“Sekarang orang-orang bisa menggunakan air bersih ini (dari sanitasi komunal). Ini jauh lebih nyaman dan bersih untuk orang-orang mandi, cuci baju dan lain-lain,” jelas Mark Pramana, CEO & Poject Manager The Spring Organization.
“Ini airnya dapat dari sumur, bukan dari air sungai (yang tercemar) lagi,” imbuhnya.
Keberadaan akses air bersih sebagai wujud kepedulian The Spring Organization pun disambut baik warga setempat.
Di Kampung Kiijem, jumlah kepala keluarga (KK) yang merasakan manfaatnya bahkan terus bertambah, dari yang semula 6 KK, kemudian menjadi 30 KK. Sedangkan di Kidoso terdapat sekitar 73 KK.
Suwandi (38), pemilik lahan tempat berdirinya sanitasi komunal di Kampung Kiijem, mengatakan bahwa warga setempat menyambut bahagia keberadaan akses air bersih.
“Warga kami sebelumnya untuk mendapatkan akses air bersih harus ke kali yang airnya dialiri dari Sungai Cisadane. Tapi kali mulai tercemar sejak 2005, penyebabnya karena sampah, limbah. Jadi enggak layak lagi buat dikonsumsi,” kata Suwandi.
Load more