Bekasi, tvOnenews.com - Kaki diamputasi, bocah SD korban bullying di Tambun ternyata mengidap kanker tulang ganas stadium 4.
Hal ini diketahui usai pihak Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat angkat bicara soal tindakan amputasi yang dilakukan terhadap FA (12) yang ramai dibicarakan publik usai adanya aksi pembullyan.
Direktur Perencanaan dan Strategi Pengembangan Layanan Rumah Sakit Kanker Dharmais Anjari mengatakan FA merupakan pasien rujukan dari salah satu rumah sakit pada Jumat (20/10/2023) lalu.
Setelah dirujuk, FA langsung ditangani di ruang IGD usai didiagnosa mengidap kanker tulang ganas atau Osteosarkoma.
Kaki diamputasi, bocah SD korban bullying di Tambun ternyata mengidap kanker tulang ganas stadium 4. Dok: Arif Budiman Saputra-tvOne
"Saya atas nama manajemen ingin menyampaikan bahwa pasien FA dirujuk ke Rumah Sakit Kanker Dharmais pada tanggal 20 Oktober 2023. Kemudian masuk ke IGD. Setelah melalui pemeriksaan, pasien FA didiagnonis Osteosarkoma atau kanker tulang ganas,” kata Anjari, Kamis (02/11/2023).
Anjari menyebut FA sempat menjalani pengobatan medis di beberapa rumah sakit sebelum hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan kanker tulang ganas atau Osteosarkoma, kata dia, pasien FA ternyata sudah stadium 4. Oleh karena itu, tindakan amputasi harus dilakukan.
"Sesuai prosedur Rumah Sakit Kanker Dharmais yang memberikan pelayanan sesuai dengan standar, panduan klinis, sehingga memang memerlukan proses tindakan amputasi. Jadi proses tindakan amputasinya sendiri itu disebabkan oleh penyakit kanker tulang ganas yang sudah masuk ke stadium 4," jelasnya.
Kaki diamputasi, bocah SD korban bullying di Tambun ternyata mengidap kanker tulang ganas stadium 4. Dok: Arif Budiman Saputra-tvOne
Dokter Spesialis Ortopedi yang menangani FA, yakni Melitta Setyarani menambahkan kondisi kanker tulang ganas FA saat pertama kali datang ke Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah menyebar hingga ke bagian paru-paru.
Sampai saat ini, kata dia, belum ada literatur atau kajian ilmiah bahwa penyebab kanker tulang ganas berawal dari benturan atau korban yang jatuh.
Sejauh ini, penyebab dari kanker tulang ganas atau Osteosarkoma merupakan dari faktor DNA.
"Ketika pasien FA tiba di Rumah Sakit Kanker Dharmais, kami terima di IGD memang itu sudah di paru-paru. Penyebab kanker tulang ganas sampai sekarang kami masih bilang mutasi DNA ya. Mutasi sel. Jadi makanya saya bilang penyebab dan pencetus tadi kalau misalnya kanker tulang seperti pasien kami di sini itu biasanya kalau dicek, sudah ada mutasi DNA-nya, ditambah lagi ada faktor pencetus yang menyebabkan sel ganas itu menjadi aktif," ujar Melitta.
Saat ini, kata dia, FA masih dalam proses pemulihan untuk dilanjutkan ke penangan selanjutnya, yakni kemoterapi.
"Sekarang masih dirawat untuk lukanya dan perbaikan kondisi umum. Setelah baik, nanti kemoterapi pascaoperasi,” pungkasnya. (abs/nsi)
Load more