Jakarta, 24/06 - Paguyuban pilot eks Merpati Nusantara Airlines (PPEM) melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Mereka meminta kepastian dari pemerintah, tentang pembayaran hak pesangon dan dana pensiun dari ribuan eks karyawan Merpati .yang belum dilunasi sejak tahun 2016.
Ketua Paguyuban Kapten Anthony Ajawaila menyatakan, sejak maskapai berhenti beroperasi pada 1 februari 2014, hingga kini ada 1.233 karyawan yang belum mendapat cicilan kedua pesangon, dengan total nilai Rp318 miliar.
Demikian juga dengan pembayaran hak manfaat pensiun berupa solvabilitas (Dapen MNA dalam likuidasi) senilai Rp94,88 miliar, untuk 1.744 karyawan.
"Hanya satu hal yang ingin kami mohon, janganlah kami diperlakukan seperti kata pepatah 'habis manis, sepah dibuang'. Kami memohon dengan sangat, perhatian serta pertolongan Bapak Presiden," ungkap Kapten Anthony, Rabu (23/6).
Mereka berharap Presiden dan seluruh pihak berwenang yang membaca dan memperhatikan surat terbuka ini, dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Surat terbuka yang dilayangkan kepada Presiden Jokowi juga ditembuskan ke 9 instansi lain. Yaitu Wakil Presiden, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan. Menteri Ketenagakerjaan, Komnas HAM, Ketua Komisi VI DPR RI dan juga Ombudsman RI. arie fiantisca/ner
Load more