Sejumlah Wilayah di Ponorogo Terendam Banjir Usai Diguyur Hujan Selama 3 Jam

Ponorogo, tvOne

Sejumlah wilayah di Ponorogo, Jawa Timur terendam banjir setelah diguyur hujan deras secara merata selama lebih dari 3 jam. Akibatnya aktifitas warga terganggu dan arus lalu lintas dari Ponorogo menuju Trenggalek tersendat karena tergenang banjir.

Sedikitnya ada enam desa yang tersebar di tiga kecamatan di Ponorogo yang menjadi daerah langganan banjir setelah hujan deras selama lebih dari 3 jam.

Enam desa tersebut meliputi desa Siman dan Ronowijayan kecamatan Siman, kelurahan Tonatan kecamatan Ponorogo Kota serta desa Kadipaten dan desa Jenangan kecamatan Jenangan.

Banjir ini terjadi setelah beberapa sungai yang bermuara pada sungai DAS Bengawan Solo meluap karena tidak mampu menampung bertambahnya debit air hujan dan air kiriman dari sejumlah dataran tinggi di wilayah Ponorogo dan sekitarnya.
 
Selain menutup akses jalan desa dan jalur alternatif penghubung antar kabupaten Ponorogo menuju Trenggalek banjir ini juga mengakibatkan banyak rumah warga yang terendam banjir sehingga aktifitas warga terganggu.
 
Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya sampah berupa kayu dan bambu pada sungai DAS Bengawan Solo.

Menurut Dadang warga desa Siman, hujan telah menguyur sejak sore tadi. Air menggenangi jalan provinsi dan akhirnya turun ke permukiman.

" hampir 4 jam hujan terjadi sejak sore tadi, air mengenang di jalan penghubung ke Trenggalek akhirnya jatuh ke permukiman warga."

Sukarno yang rumahnya menjadi langanan banjir setiap tahunnya juga menuturkan. Banjir sering terjadi, kalau hujan sudah mencapai 3 jam pasti banjir. Ia pun bersama warga yang lain telah berusaha membuat tanggul. Namun tanggul yang ia bangun bersama warga tidak dapat meredam banjir.

" Sudah sering banjir, setiap tahun banjir, kalau hujan sudah 3 jam pasti banjir."

" Tanggul sudah dibangun tapi tetap banjir, saya berharap saluran air dapat diperbaiki."   

Banjir yang terjadi di Ponorogo ini berlangsung tidak berlangsung lama, hanya beberapa jam saja. Hal ini disebabkan karena sungai das bengawan solo tidak mampu menampung bertambahnya debit air.(Aris/Jeg)