Dinilai Tidak Bekerja Maksimal, UNESCO Beri Kartu Kuning kepada Badan Pengelola Kaldera Toba Geopark
Medan, tvOnenews.com - Kawasan wisata Geopark Kaldera Toba mendapatkan kartu kuning dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa yakni UNESCO. Pemberian kartu kuning ini setelah tim asesor UNESCO melakukan validasi pada 31 Juli hingga 4 Agustus lalu.
Dari hasil itu, melalui situs resminya UNESCO memberikan peringatan lantaran Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) dinilai tidak bekerja secara maksimal.
Kondisi ini justru membuat status Geopark Kaldera Toba terancam apabila badan pengelola tidak dengan baik melakukan pembenahan dalam waktu 2 tahun. Jika tidak, status keanggotaan bakal dicoret dari UNESCO Global Geopark.
Ada beberapa kriteria yang harus dilakukan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark untuk memenuhi standar pembenahan, di antaranya meningkatkan kegiatan edukasi berbasis riset, melakukan revitalisasi dan optimalisasi badan pengelola.
Pelibatan anggota badan pengelola, berpartisipasi dalam pelatihan yang diselenggarakan Global Geopark Network, pelaksanaan pembelajaran manajemen agar badan pengelola memahami dan melaksanakan prinsip UNESCO. Lalu menggunakan logo-logo geopark di seluruh bagian dalam yang ada, misalnya di brosur, buku, maupun peta serta memperkuat kegiatan kemitraan secara lokal, nasional maupun internasional.
Menanggapi hal ini, pakar ahli pariwisata Sumut, Prof Ir Nurlisa Ginting mengatakan, kartu kuning yang diberikan UNESCO sebagai bahan evaluasi badan pengelola untuk segera melakukan perbaikan.
"Artinya kita diberikan waktu kesempatan untuk memperbaiki untuk memenuhi mana-mana yang dianggap masih kurang. Kita harus berpikir positif, bagaimana bisa mencapai dan memenuhi standar-standar yang sudah ditetapkan oleh UNESCO," kata Nurlisa Ginting, Jumat (6/10/2023).
Status Global Geopark Kaldera Toba dianggap sangat penting dan tidak serta merta hanya memandang pariwisata, akan tetapi aspek lingkungan bagi edukasi pendidikan dan kebudayaan juga menjadi bagian, untuk itu perlunya mempertahankan status Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark.
"Terus terang saya mengharapkan pemerintah daerah bekerja sama dengan universitas-universitas dan juga asosiasi masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk bisa memenuhi standar kriteria itu, termasuk juga swasta, bisa saja dari CSR,” ucapnya.
Load more