Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengaku tidak takut apabila diberi pendisiplinan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) karena dia merasa tidak ada yang salah dari pernyataannya.
Hal ini berawal dari Yaqut secara gamblang mengimbau agar rakyat tidak terbuai akan janji dan omongan manis capres-cawapres, jangan terpengaruh hanya tampilan fisik semata, bahkan membawa isu politik identitas atau politisasi agama.
Kabar akan dilakukan pendisiplinan oleh partai pun mencuat dari Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid.
"Pak Jazilul ini kan politisi yang hebat, terhormat ya kan. Punya jasa besar terhadap partai dan mungkin salah satu pendiri partai," ujarnya, saat ditemui di DPR RI, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (3/10/2023).
"Saya sangat hormat sama beliau tapi untuk satu itu untuk mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji, dengan mulut manis, mencabut itu saya tidak mau," sambung dia.
Begitu pula dengan pernyataan terkait politisasi agama. Menurut Yaqut, sejatinya agama itu harus dijiwai dalam setiap perilaku kehidupan umat manusia, termasuk dalam berpolitik. Tetapi jangan jadikan agama sebagai alat berpolitik.
"Kalau karena itu kemudian disiplinkan, ya silakan. Saya tidak akan mencabut ya, ini untuk bangsa dan negara. Masa begini ini juga tertekan, ya monggo. Saya tidak mencabut pernyataan," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid merespons pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas tentang imbauan jangan memilih presiden berwajah tampan dan bermulut manis, hingga menyinggung soal politisasi agama.
Menurut Jazilul, Yaqut sebagai pejabat publik hendaknya menjaga tutur kata karena dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni.
"Kalau posisinya sebagai menteri ya presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan," kata dia, saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (3/10/2023).
Anggota DPR RI ini pun menegaskan pendisiplinan yang dilakukan oleh PKB ini bertujuan publik dapat melakukan penilaian, sehingga publik tidak berspekulasi dan bingung akibat opini yang diciptakan oleh Yaqut.
"Apalagi menjadi pembantu presiden. Presiden sudah bolak-balik bilang kita jaga persatuan, jangan ada politik pecah belah, jangan bikin hoaks, ini hoaks kok dari negara, ini hoaks kok mulai dari Menteri Agama," tegasnya.
Oleh karena itu, masalah ini telah dilaporkan kepada internal organisasi untuk segera dilakukan pendisiplinan terhadap Yaqut Cholil Qoumas sebagai kader PKB.
"Jadi enggak usah khawatir, yang jelas PKB selalu menempatkan diri sebagai partai terbuka untuk menjaga kebersamaan," tandas dia. (agr/mii)
Dapatkan berita menarik tvOnenews.com lainnya di Google News
Load more