Dengan Suara Bergetar dan Mata yang Berkaca-kaca, Begini Pesan Terakhir Letkol Untung Jelang Dieksekusi Mati
- Arsip Nasional
"Begitu sering mengatakan kepada saya bahwa tidak mungkin Soeharto akan mengkhianati dia. Sebab dia adalah sahabat Soeharto dan ia mengatakan bahwa Soeharto mengetahui rencana G30S, bahkan memberi bantuan pasukan. Karena itu dia sangat yakin bahwa dia tidak akan dikhianati oleh Soeharto." ungkap Soebandrio.
Foto: Jenderal Soeharto (istimewa)
Kedekatan Untung dengan Soeharto
Peneliti asal Amerika Serikat, Victor M. Fic dalam "KUDETA 1 OKTOBER 1965: Sebuah Studi tentang Konspirasi" terbitan Yayasan Obor Indonesia 2005, menggambarkan tentang bagaimana secara pribadi Soeharto memiliki kedekatan dengan para konspirator utama G30S PKI, seperti Letkol Untung, Kolonel Latief dan juga Sjam Kamaruzaman.
Untung mengenal Soeharto sejak operasi pembebasan Irian Barat, dimana Untung menjadi anak buah Soeharto yang bertugas di garis depan.
Ia dikenal sosok prajurit yang berani, ia memimpin kelompok kecil pasukan yang bertempur di hutan belantara Kaimana.
Operasi pembebasan Irian akhirnya sukses. Pada tanggal 15 Oktober 1962 Belanda menyerahkan Irian kepada PBB. Lantas pada tanggal 1 Mei 1963 Irian diserahkan oleh PBB ke pangkuan RI.
Keberanian Untung di medan perang sampai ke telinga Presiden. Karena itu Untung dianugerahi Bintang Penghargaan oleh Presiden Soekarno. Presiden Soekarno menarik Untung menjadi salah satu komandan Batalyon Kawal Istana, Cakrabirawa.
"Pada Februari 1965 Untung dimutasi dari Divisi Diponegoro di Jawa Tengah ke Jakarta untuk memimpin batalyon Pengawal Presiden atau Cakrabirawa atas rekomendasi Soeharto" tulis Victor M Vic.
"Kedekatan hubungan dua orang itu mendapat bukti paling akurat dari fakta bahwa pada akhir bulan April 1964, Soeharto berangkat ke Kebumen, Jawa Tengah, untuk menghadiri resepsi pernikahan Untung." lanjut Victor.
Baca Juga: Mengungkap Fakta Dibalik Dokumen Gilchrist dan Isu Dewan Jenderal yang Mendorong Kudeta G30S PKI
Tetapi kenyataannya ternyata berakhir lain, Letkol Untung pada akhirnya harus pasrah menghadapi eksekusi mati dihadapan regu tembak militer.
Soebandrio menceritakan, ia sempat menemui Untung sebelum dijemput oleh petugas penjara menuju lokasi eksekusi mati.
"Saat itu ia sudah ditanya tentang permintaan terakhir, seperti lazimnya orang yang akan dieksekusi. Mungkin karena Untung sedang panik, ia tidak minta apa-apa." ungkap Soebandrio.
Load more