Pernyataan Viral Panglima TNI soal Piting Warga Rempang Ditanggapi Gatot Nurmantyo: Takut Melanggar HAM Berat
- Kolase tvOnenews.com / Syiifa Aulia / Youtube Hersubeno Point
Sedangkan untuk TNI itu sedang berhadapan dengan musuh, pandangan psikologinya seperti itu menurut Gatot Nurmantyo.
"Dan kata-kata dari Panglima ini, Panglima paham betul Psikologi Prajurit," ujarnya.
Hal lainnya yang dilihat oleh Jenderal Gatot adalah bahwa saat itu Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono takut.
"Takut melanggar HAM berat, takut gak punya daya tahan karena situasional, takutnya pas sore-sore belum makan lah, ada ribut sama bininya dsb, maka tidak boleh menggunakan perlengkapan, untuk menguatkan hatinya" imbuhnya.
Pada kesempatan di podcast tersebut, Gatot Nurmantyo juga menerangkan soal kata 'Piting' yang dilontarkan oleh Laksamana TNI Yudo Margono.
Menurutnya piting yang dimaksud itu bukan piting dalam situasi perkelahian, tetapi untuk melumpuhkan.
"Melumpuhkan tanpa mencederai," jelasnya.
Penjelasan dari Kapuspen TNI soal kata Piting dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Konflik Rempang
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan bahwa ada kesalahpahaman dari masyarakat atas pernyataan Yudo Margono.
“Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri. Sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri,” ujar Julius dalam keterangannya Minggu, 17 September 2023 dilansir dari VIVA.
Julius menyatakan bahwa Panglima TNI telah memberikan instruksi kepada Komandan Satuan agar prajurit tidak menggunakan alat atau senjata saat mengamankan demonstrasi di Rempang.
Langkah ini diambil untuk mencegah adanya korban. Oleh karena itu, lebih disarankan untuk mengerahkan jumlah prajurit yang lebih banyak daripada memanfaatkan peralatan berbahaya.
“Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu,” terangnya.
Dia mengklarifikasi bahwa istilah "piting memiting" hanyalah jargon di kalangan prajurit. Istilah tersebut disampaikan dalam konteks forum prajurit dan memiliki maksud agar setiap prajurit 'membina' satu individu dari masyarakat untuk mencegah terjadinya bentrokan.
“Kadang-kadang bahasa prajurit itu suka disalahartikan oleh masyarakat yang mungkin tidak terbiasa dengan gaya bicara prajurit,” jelasnya.
Load more