LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Warga Pulau Rempang yang mencoab menghalau petugas saat akan dilakukan penggusuran
Sumber :
  • Istimewa

Polemik Kepemilikan Tanah di Pulau Rempang, Pakar: Bukan Pemukiman Tanah Adat, Tapi Kawasan Hutan

Permasalahan Eco City Rempang terus menjadi polemik. Minimnya pengetahuan masyarakat terkait fakta yang belum terungkap di Pulau Rempang

Selasa, 19 September 2023 - 22:21 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Hukum Pertanahan, Tjahjo Arianto menyebut Pulau Rempang adalah hutan yang digarap oleh masyarakat penggarap dan bukan tanah adat.

"Maka harus dibedakan, disitu Rempang itu kan sebagian besar adalah bekas hutan dan bekas HGU. Jadi bukan pengakuan kepemilikan, tapi pengakuan dia telah menggarap, walaupun penggarapan (perkebunan, peternakan) itu ya illegal," kata Tjahjo kepada wartawan, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Termasuk soal tanah uliyat atau adat, Tjahjo menjelaskan belum ada dasar hukum yang tegas terkait apa saja yang membuat sah keberadaan pemukiman tanah adat di Pulau Rempang. 

"Kalau aturan yang tegas belum ada, hakikatnya kalau hukum ada yang namanya logika hukum. Kalau mereka menggarap tanah itu turun menurun, tinggal disitu turun menurun,  itu bisa dikatakan masyarakat adat. Tapi harus diteliti dan dan di cek kembali hutan dilepaskan tahun berapa kepada para penggarap. Ini tanggung jawab Walikota Batam," ujarnya.

Baca Juga :

Ia menambahkan juga bahwa tidak ada istilah tanah milik negara, adanya milik pemerintah sebagai pengelola negara. 

Semua wilayah Batam itu direncanakan akan menjadi milik pemerintah dibawah pengelolaan BP Batam, dengan ciri-cirinya BP Batam diberi Hak Pengelolaan Lahan (HPL).

"Jadi bila BP Batam itu mengajukan kerjasama dengan investor,  maka investor akan dapat Hak Guna Bangunan (HGB) diatas HPL. Artinya pemilik tanah tetap pemerintah dalam hal ini wilayah Batam," ungkapnya.

Ia menuturkan bahwa pendudukan oleh masyarakat Pulau Rempang ini tidak serta-merta menjadikan masyarakat tersebut menjadi pemilik tanah dimaksud. 

Menurutnya, kasus Kampung Tua ini berbeda dengan pendudukan yang dilakukan masyarakat Pulau Rempang atas bekas perkebunan HGU. 

Pendudukan oleh masyarakat Pulau Rempang ini tidak serta-merta menjadikan masyarakat tersebut menjadi pemilik tanah dimaksud.

Terhadap hal pendudukan ini, harus ada kebijakan khusus dan tidak harus dipertahankan seperti Kampung Tua di tempat lain.

Model penyelesaian sengketa penguasaan tanah antara masyarakat dan BP Batam harus diawali dengan penelusuran riwayat tanah melalui sejarah, cagar budaya, tanda-tanda fisik alam seperti usia pohon atau tanaman keras yang ditanam, pengakuan dan kesaksian masyarakat serta lembaga adat.

Surat Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara Nomor B.2593/Kemensetneg/D-3/DM.05/05/2015 tanggal 12 Mei 2015 merupakan jawaban terhadap surat tuntutan masyarakat Kampung Tua kepada Presiden.

"Inti surat ini memerintahkan Gubernur Kepulauan Riau, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Kepulauan Riau, dan Kepala Badan Pengusahaan Batam untuk membuat kajian dalam rangka penyelesaian," ungkapnya.

Sementara Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio menduga ada tumpang tindih terkait dengan kepemilikan lahan sehingga mengakibatkan konflik agraria di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Agus pun meminta agar Kementerian ATR/BPN bisa memperbaiki data terkait dengan kepemilikan lahan di Pulau Rempang yang diduga ada tumpang tindih.

"Saya curiga setelah adanya rencana pengembangan Pulau Rempang di tahun 2000 an, kemudian banyak yang mencari tanah disana dan dikasih surat sehingga kepemilikannya pun tumpang tindih. Nah ini yang harus dirapikan oleh pihak ATR/BPN," kata Agus.

Ia mengatakan bahwa perencanaan adanya proyek di Pulau Rempang memang sudah sejak lama sekitar Tahun 2000-an. Namun, proyek tersebut tak kunjung digarap dan lahan pun dibiarkan begitu saja, sehingga dijadikan tempat pemukiman masyarakat.

"Tapi perlu kita ketahui, di Indonesia mayoritas itu kepemilikan tanahnya itu kurang jelas, karena dari awal dulu surat menyurat itu mereka ngga punya, karena itu tanah negara, tapi sudah digarap ditinggali puluhan tahun begitu," kata dia.

Bahkan Agus menyebut bahwa secara legal, tak ada peraturan yang mengharuskan pemerintah melakukan ganti rugi terhadap tanah milik negara yang ditinggali masyarakat. 

"Karena dalam peraturan kalau tanah milik negara kayak HGB dan sebagainya kalau diminta negara ya harus pergi," katanya.

Masalah konflik agraria itu pun menjadi bumerang bagi masyarakat terkait adanya statement janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019 lalu yang disebut akan memberikan sertifikat kepada masyarakat.

"Tadi saya lihat ada program kalo presiden kampanye pada tahun 2019 bahwa janji kasih sertifikat kaya gitu lho, dan itu tidak dikomunikasikan dengan baik," kata dia.

Sehingga, lanjutnya, ketika investor ingin membangun lahan tersebut menjadi terhambat karena kurangnya data studi sosial antropologi.

Menurutnya, dalam hal ini pemerintah tak mengkaji terkait dengan studi ilmu sifat manusia dan lain sebagainya.

Agus juga menduga adanya konflik kepentingan dibalik permasalahan agraria yang ada di Pulau Rempang.  

"Ya pasti lah ada yang menunggang. Kalau soal politik, pasti ada kepentingan lain apalagi mau Pemilu," pungkasnya. (raa/mii)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Dalam Tiga Tahun ke Depan, Mentan Andi Amran Berani Targetkan Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Begini Syaratnya

Dalam Tiga Tahun ke Depan, Mentan Andi Amran Berani Targetkan Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Begini Syaratnya

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun ke depan.
Percuma Punya Rumah Besar dan Mewah kalau Nggak Ada Ini, Kata Ustaz Adi Hidayat: Salah Satu yang Bisa Percepat Doa Terkabul

Percuma Punya Rumah Besar dan Mewah kalau Nggak Ada Ini, Kata Ustaz Adi Hidayat: Salah Satu yang Bisa Percepat Doa Terkabul

Hal tersebut ialah sangat penting, sehingga sangat disayangkan jika tidak ada. Menurut Ustaz Adi Hidayat mampu mempercepat doa terkabul. Simak penjelasannya..
Bakal Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Puji Rizky Ridho, Tak Ragu Bilang Ini di Hadapan Erick Thohir ...

Bakal Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Puji Rizky Ridho, Tak Ragu Bilang Ini di Hadapan Erick Thohir ...

Kabar baik, Kevin Diks bakal membela timnas Indonesia dan akan menjalani proses naturalisasi untuk bergabung dengan pasukan Shin Tae-yong di laga selanjutn
Update Poin Timnas Indonesia setelah Seri Lawan Bahrain, Skuad Asuhan Shin Tae-yong Itu Wajib Menang Lawan Cina

Update Poin Timnas Indonesia setelah Seri Lawan Bahrain, Skuad Asuhan Shin Tae-yong Itu Wajib Menang Lawan Cina

Berdasarkan perhitungan Football Ranking, Timnas Indonesia masih tetap mendapat tambahan 4,39 poin dari hasil seri itu lawan Bahrain. Sedangkan pada laga lawan
Awas! Judi Online Berkedok Game, Kemenkominfo Blokir 3 Juta Aplikasi: Ini Ciri-Cirinya

Awas! Judi Online Berkedok Game, Kemenkominfo Blokir 3 Juta Aplikasi: Ini Ciri-Cirinya

Kemkominfo memblokir lebih dari 3 juta aplikasi yang diduga judi online berkedok gim atau game online. Termasuk praktik investasi bodong yang berkamuflase.
Cina Justru Makin Ketar-ketir Lawan Timnas Indonesia setelah Skuad Asuhan Shin Tae-yong Itu Dicurangi di Bahrain

Cina Justru Makin Ketar-ketir Lawan Timnas Indonesia setelah Skuad Asuhan Shin Tae-yong Itu Dicurangi di Bahrain

Media Cina Sohu dengan gamblang menyatakan bahwa Timnas Cina wajib ketar-ketir menghadapi Timnas Indonesia. Apalagi skuad Garuda baru saja mendapat kecurangan -
Trending
Bakal Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Puji Rizky Ridho, Tak Ragu Bilang Ini di Hadapan Erick Thohir ...

Bakal Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Puji Rizky Ridho, Tak Ragu Bilang Ini di Hadapan Erick Thohir ...

Kabar baik, Kevin Diks bakal membela timnas Indonesia dan akan menjalani proses naturalisasi untuk bergabung dengan pasukan Shin Tae-yong di laga selanjutn
Dalam Tiga Tahun ke Depan, Mentan Andi Amran Berani Targetkan Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Begini Syaratnya

Dalam Tiga Tahun ke Depan, Mentan Andi Amran Berani Targetkan Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Begini Syaratnya

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun ke depan.
Percuma Punya Rumah Besar dan Mewah kalau Nggak Ada Ini, Kata Ustaz Adi Hidayat: Salah Satu yang Bisa Percepat Doa Terkabul

Percuma Punya Rumah Besar dan Mewah kalau Nggak Ada Ini, Kata Ustaz Adi Hidayat: Salah Satu yang Bisa Percepat Doa Terkabul

Hal tersebut ialah sangat penting, sehingga sangat disayangkan jika tidak ada. Menurut Ustaz Adi Hidayat mampu mempercepat doa terkabul. Simak penjelasannya..
Presiden FIFA, Gianni Infatino Anggap Gol Bahrain ke Gawang Timnas Indonesia Tidak Sah? PSSI Bahkan Sampai Kirim...

Presiden FIFA, Gianni Infatino Anggap Gol Bahrain ke Gawang Timnas Indonesia Tidak Sah? PSSI Bahkan Sampai Kirim...

Gol dari Bahrain dianggap tidak sah oleh Presiden FIFA karena ada kecurangan dalam pertandingan tersebut? Namun sejauh ini tidak ada pernyataan resmi dari FIFA
Saat Semua Orang Masih Bahas Skuad STY yang Dikerjai Wasit, Media Belanda Tiba-tiba Sebut Kalau 2 Striker Eropa Segera Merapat ke Timnas Indonesia

Saat Semua Orang Masih Bahas Skuad STY yang Dikerjai Wasit, Media Belanda Tiba-tiba Sebut Kalau 2 Striker Eropa Segera Merapat ke Timnas Indonesia

Tiba-tiba saja media asal Belanda mengeklaim kalau Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong bakal segera meresmikan dua pemain Eropa yang berposisi di lini serang
Belum Terkalahkan Dikualifikasi Piala Dunia 2026, Ranking FIFA Terbaru Bukti Beda Kelas Timnas Indonesia dengan Malaysia

Belum Terkalahkan Dikualifikasi Piala Dunia 2026, Ranking FIFA Terbaru Bukti Beda Kelas Timnas Indonesia dengan Malaysia

Timnas Indonesia berada diperingkat ke-5 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan berhasil mengumpulkan 3 poin dari tiga laga yang dilakoninya.
Omongan Indra Sjafri Enam Tahun Lalu Soal Timnas Indonesia Sama Sekali Tak Meleset, Dulu Bilang Kalau Skuad Garuda Sudah Setara dengan Jepang, Kini...

Omongan Indra Sjafri Enam Tahun Lalu Soal Timnas Indonesia Sama Sekali Tak Meleset, Dulu Bilang Kalau Skuad Garuda Sudah Setara dengan Jepang, Kini...

Enam tahun lalu Indra Sjafri pernah mengatakan kalau Timnas Indonesia sebentar lagi punya level yang setara dengan Jepang. Kini, omongan itu mendekati kenyataan
Selengkapnya