Agenda Sidang Pledoi, Nurdin Abdullah Ingin Selesaikan Pembangunan Stadion Mattoanging Untuk Tim Kebanggan Masyarakat Sulsel PSM Makassar
- Idul
Makassar_Sulsel. Pengadilan Negeri (PN) Makassar kembali menggelar sidang lanjutan dugaan kasus suap dan gratifikasi di lingkup Pemprov Sulsel, Selasa (23/11/2021). Dengan agenda sidang pembacaan pledoi. Dalam pledoinya, Gubernur Sulsel non aktif, Nurdin Abdullah (NA) berniat ingin kembali melanjutkan pembangunan Stadion Mattoanging untuk tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, PSM Makassar.
“Saya ingin kembali mendengar riuhan teriakan dan tepuk tangan para pecinta sepak bola, ditemani dengan kilauan lampu dibangunan megah stadion kita bersama, Stadion Mattoangin,” ucapnya dalam sidang yang digelar secara virtual.
Terlebih dengan melihat kecintaan warga Makassar terhadap pasukan Ramang yang saat ini berstatus tanpa kandang. “Saya ingin kembali mendengar riuhan teriakan dan tepuk tangan para pecinta sepak bola, ditemani dengan kilauan lampu dibangunan megah stadion kita bersama, Stadion Mattoangin,” katanya.
Seperti yang diketahui, Provinsi Sulsel adalah pintu masuk kawasan Indonesia Timur, memiliki stadion berstandar internasional adalah idaman masyarakat pada umumnya.
“Saya rasa tidak berlebihan apabila kita mengapresiasi jiwa sportivitas masyarakat, dengan membangun Stadion Mattoangin berstandar FIFA. Stadion tersebut saat ini sudah diserahkan ke pemprov dan sudah 1 tahun ini rata dengan tanah tanpa pembangunan. Ijinkan saya menyelesaikannya, agar Sulawesi Selatan kembali memiliki stadion yang akan menjadi kebanggaan masyarakat,” ucap NA.
Selain melanjutkan pembangunan Stadion Mattoanging, NA juga menyebut masih banyak daerah terisolir yang membutuhkan akses jalan. Ia ingin menolong lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan.
“Masyarakat kita di pulau banyak yang belum tersentuh dengan air bersih dan listrik. Izinkan saya untuk menyelesaikan janji-janji saya ke masyarakat, agar saya tidak perlu risau dengan pertanggung jawaban saya nanti di akhirat. Dan kita bisa mewariskan pembangunan yang lebih baik untuk generasi mendatang,” jelasnya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini juga memaparkan pengabdiannya selama memimpin Kabupaten Bantaeng. Dimana, kondisi Bantaeng saat itu masuk dalam daftar 99 daerah tertinggal di Indonesia. Dimana masalah kemiskinan dan persoalan banjir semakin tahun semakin menyengsarakan masyarakat. Apalagi 90% pendapatan masyarakat berasal dari pertanian, sehingga banjir dan kekeringan saat kemarau mengakibatkan banyak masyarakat yang gagal panen.
Load more