Mojokerto, Jawa Timur tvOne
Ratusan anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) datangi Mapolsek Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Senin (22/11/2021) malam. Kedatangan massa dari perguruan silat ini untuk mendesak pihak kepolisian untuk segera menuntaskan penyelidikan kasus pengeroyokan yang dialami tiga anggota mereka.
Berdasarkan pantauan, massa yang sebagian besar mamakai dan membawa atribut perguruan silat ini berkumpul di depan Mapolsek dan simpang empat Dawar Blandong hingga memadati jalan alternatif Mojokerto-Gresik-Lamongan. Mereka juga menggeber-geber motornya hingga mengeluarkan suara yang sangat bising.
Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan kedatangan warga PSHT ini untuk menanyakan penyidikan yang dilakukan Polsek Dawar Blandong terkait pengeroyokan tiga warga PSHT.
"Ini tadi aksi spontanitas warga PSHT dari Mojokerto, Lamongan, Gresik menanyakan penyidikan kasus pengeroyokan yang dilakukan orang yang tak dikenal terhadap tiga warga PSHT saat mengenakan atribut di perbatasan hutan kemlagi 19 September 2021 lalu" terang Rofiq yang ditemui di lokasi.
Massa akhirnya membubarkan diri dan kembali ke daerah masing-masing sekitar pukul 22.00 WIB setelah ditemui Kapolresta Mojokerto yang menyampaikan bahwa proses penyelidikan kasus penganiayaan tersebut masih berjalan.
"Kita sudah berusaha Proporsional dan Profesional sesuai hukum yang berlaku untuk menangani kasus tersebut. Saat ini telah memeriksa saksi-saksi dan mencari bukti untuk dapat mengungkap pelaku" terang Rofiq.
Meski telah memeriksa saksi-saksi, namun hingga kini pelaku penganiayaan yang menyebabkan satu orang mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit tersebut belum terungkap. Minimnya saksi dan kondisi penerangan di lokasi kejadian juga menjadi hambatan untuk mengungkap pelaku.
Rofiq memastikan proses hukum berjalan, karena tidak ada satu kejahatan yang tidak akan terungkap.
"Kalau tidak sulit, tidak mungkin sampai tiga bulan untuk mengungkapnya. Tapi kami tetap berusaha dengan dengan mengoptimalkan scientific crime investigation, menggunakan secara ilmu teknologi, dan penggambaran sketsa wajah juga dilibatkan" jelas Rofiq. (Handi Firmansyah/Jeg)
Load more