Perempuan ini mewakili perasaan semua perempuan yang merasa ruang publik sudah gak aman. https://t.co/rIicUzfZiK pic.twitter.com/TTgvg1srE8— Rico Tude (@RicoTude) November 18, 2021
“Dia diam setelah saya ancam dengan parang dan tidak melawan, Sepertinya dia lagi mabuk,” ujar YNT dihadapan polisi, Jumat (19/11/2021).
“Dari hasil interograsi awal, dia merasa terhina dan dilecehkan karena disebut wanita bookingan. Dia juga menunjukan WA lelaki tersebut ke penyidik,” ujar Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono.
Kapolres berharap kasus seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi warga dimana siapapun tidak boleh melakukan pelecehan dan penghinaan.
“Kita juga meminta untuk tidak mengambil langkah main hakim sendiri,” lanjutnya.
Istri Pajaru alias Jilung dan keluarga besarnya sempat mendatangi Polisi guna melaporkan pengancaman yang dilakukan YNT, namun polisi meminta agar Jilung yang datang melapor, bukan keluarga. Istri dan keluarga bahkan tidak tahu keberadaan Jilung saat itu dan memintanya datang keesokan harinya.( Sitti Aminah Wunggo/MTR )
Load more