Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan - Pengangkatan harta karun diperairan Sangkulu-kulu, Kecamatan Bontosikuyu, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan yang merupakan Barang Muatan Kapal Tenggelam ( BMKT ) dipertanyakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Pertanyaan ini terungkap saat Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif bertemu Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya ( BPCB ) Sulsel sebagai domain pengangkat harta karun pada lokasi BMKT Sangkulu-kulu di perairan Selayar.
"Selama 9 hari proses pengangkatan harta karun, Kenapa Tim BPCB tidak berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah Selayar ?, " geram Syaiful Arif.
Selanjutnya Wakil Bupati menanyakan legalitas, prosedur dan nilai ekonomis harta karun kepada Tim BPCB Sulsel tentang pengangkatan barang-barang dari bawah laut di lokasi BMKT yang ada diperairan Selayar.
"Berapakah nilai ekonomisnya BMKT tersebut ?," tanya Wabup Selayar ke BPCB Sul-Sel.
Wakil Bupati juga menyarankan agar pengelolaan dari hasil pengangkatan harta karun tersebut dapat punya nilai yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk kepentingan ekonomi masyarakat Selayar, mengingat nilai ekonomis dari BMKT Tile-Tile diperkirakan mencapai angka triliunan rupiah.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan pertemuan dengan Tim BPCB Sulsel karena Tim ini telah melakukan pengangkatan harta karun dari lokasi BMKT Sangkulu-kulu selama 9 hari, pengangkatan harta karun berupa ratusan keping uang logam mata uang China dan keramik yang ditaksir telah berusia 800 ratusan tahun.
"Maaf Pak, Sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui dinas Pariwisata dan Sekda, Pak ," jelas Abdullah dari Tim BPCB Sulsel.
Dari pertemuan tersebut terungkap bahwa terjadi miskomunikasi antara Dinas Pariwisata Kab. Selayar, Sekda Selayar dan Wakil Bupati Selayar.
Penyelaman dan pengangkatan harta karun dari lokasi Barang Muatan Kapal Tenggelam di pantai Sangkulu-kulu yang ditaksir berusia 800 tahun lebih, menjadi polemik setelah sejumlah akun media sosial warga net Selayar memposting aktivitas tersebut dan mempertanyakan tujuan pengangkatannya.
Informasi yang diterima tvonenews.com, pengangkatan harta karun di lokasi BMKT Sangkulu-kulu telah beberapa kali dilakukan namun tidak jelas dari pihak mana saja yang pernah melakukan pengangkatan harta karun berusia ratusan tahun selain dari Tim BPCB Sulsel.
Sementara di tempat terpisah, Bupati Kepulauan Selayar, H.M Basli Ali kepada tvonenews.com, Selasa (17/11) membenarkan adanya informasi tersebut, namun menurutnya Ia belum menerima laporan lengkap atas adanya aktivitas pengangkatan barang antik di lokasi BMKT Sangkulu-kulu.
"Saya sudah mengetahui aktivitas tersebut melalui sosmed, namun saya belum menerima laporan detailnya terkait aktivitas BPCB Sulsel selama 9 hari aktivitas pengangkatan Barang Muatan Kapal Tenggelam," ujarnya.
Bupati menegaskan akan menindaklanjuti informasi tersebut sesampai Ia di Selayar.
( Arsil Ihsan / MTR )
Load more