Terungkap! Ini Penyebab Meninggalnya Binaragawan Justyn Vicky
- Kolase tvOne/Aris Wiyanto
"Dan direncanakan pasien masuk ruang ICU (Intensive Care Unit). Karena memang itu kebutuhan pasiennya. Pada perjalanannya pasien dilakukan ct scan untuk persiapan selanjutnya," ujarnya.
Kemudian, sekitar pukul 21:00 WITA malam pasien dibawa ke ruang ICU dan diruang ICU dilakukan tindakan monitoring yang ketat untuk persiapan selanjutnya. Lalu, pada esoknya tanggal 16 Juli 2023 tim dokter spesialis melakukan operasi kepada Justyn Vicky dan keluarga pasien telah setuju.
"Dari dokter spesialis yang merawat dilakukan tindakan perbaikan yaitu dengan operasi. Karena ada patah di tulang leher dan di sana ada organ-organ yang vital. Dan resiko operasinya sangat tinggi sekali, bisa saja kelumpuhan atau kematian dan mau tidak mau harus dilaksanakan tindakan operasi untuk menyelamatkan jiwa pasien. Dan keluarga pasien setuju dalam hal ini ibu pasien," ungkapnya.
Sementara, saat kondisi Justyn Vicky telah stabil sekitar pukul 16:00 WITA diambil tindakan operasi oleh tim dokter spesialis dan berjalan selama 3,5 jam.
Kemudian, setelah selesai Justyn Vicky kembali dibawa ke ruang ICU dengan bantuan alat nafas.
"Di ruang operasi pasien tentu dimonitoring secara ketat. Dan, memang dalam hal ini tindakan operasi yang dilakukan untuk mengembalikan kembali tulang leher yang terjadi dislokasi itu. Karena organ (leher) di dalam memang ada saraf-saraf yang memang sangat vital sekali. Yang penting jalan tulangnya kita kembalikan seperti semula supaya diharapkan nanti bagus hasilnya," terangnya.
Namun, kondisi Justyn Vicky tidak membaik atau memburuk pada saat tengah malam dan tim dokter kembali melakukan stabilisasi kondisi Justyn Vicky tetapi pada tanggal 17 Juli 2023 sekitar pukul 12:00 WITA, Justyn Vicky menghembuskan napas terakhirnya.
"Tim dokter yang merawat tetap melakukan tindakan yang terbaik untuk menstabilisasi tekanan darahnya. Dan dari pukul 8 (malam) sampai 11 (malam) mengalami perburukan, kita tetap melaksanakan menstabilkan dan sekitar pukul 12:00 WITA, pasien mengembuskan nafas terakhir dan tidak bisa diselamatkan," ujarnya.
Sementara, Prof. DR. dr. I Ketut Suryana selaku Perwakilan Komite Etik RSUD Wangaya mengatakan, bahwa tulang leher belakang itu merupakan batang otak atau pusat yang menyambung ke jantung dan napas.
Load more