Jakata, tvOnenews.com - Petugas gabungan masih melakukan pencarian dan pertolongan warga Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, pada Jumat (7/7/2023), upaya ini dilakukan petugas gabungan pasca longsor di wilayah tersebut.
Tanah longsor terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah kecamatan pada Kamis malam (6/7/2023), pukul 20.00 WIB atau 21.00 waktu setempat. BPBD mengidentifikasi, hujan deras dan faktor struktur tanah labil menjadi pemicu terjadinya longsor.
Selain insiden di Kabupaten Karangasem, BPBD Provinsi Bali juga menyampaikan beberapa peristiwa akibat bencana hidrometeorologi basah di sejumlah daerah Bali. Wilayah terdampak antara lain di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, Buleleng, Klungkung, Jembrana dan Bangli.
Dampak yang tercatat dari peristiwa di sejumlah wilayah tersebut, termasuk Karangasem, antara lain pohon tumbang 31 titik, bangunan rusak 4 titik dan jalan rusak 1 titik, sedangkan kejadian banjir 12 titik dan longsor 29 titik. Hujan intensitas tinggi ini disertai adanya angin kencang.
BPBD dan dinas terkait yang dibantu TNI, Polri dan relawan telah merespons dengan upaya tanggap darurat di lapangan.
Prakiraan cuaca Provinsi Bali dalam dua hari ke depan (8-9 Juli) menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah dan warga diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor.
Terkait dengan bahaya tanah longsor, warga dapat mengantisipasi dampak sejak dini, seperti evakuasi ke tempat aman apabila wilayahnya mengalami hujan lebat dengan durasi lama. Terlebih mereka yang tinggal di sekitar bukit atau tebing. Longsoran dapat dipicu dengan kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi. (ade)
Load more