Pringsewu, tvOnenews.com - DL, asisten rumah tangga korban penyiksaan di Jalan Pulau Legundi, Gang Kenari RT 14 LK 1 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, mengaku kalau penyiksaan yang kerap dilakukan oleh Suhaidah, majikan di rumah itu ibarat hiburan.
Suhaidah kerap merasa puas dan senang setiap kali selesai menyiksa korban-korbannya. "Menangis semua karena mengalami penyiksaan. Bahkan, habis dihajar, bosnya enggak punya rasa kasihan malah semakin senang,” kata DL kepada tvOnenews.com, Jumat (26/5/2023).
Melihat gelagat aneh pada majikannya itu, DL pun nekat kabur dengan memanjat tower, sebelum mereka dipindahkan ke rumah lainnya di Jalan Nusantara.
"Rasa enggak tahan, terus si bosnya kan mau pindah ke Nusantara. Jadi daripada nanti kita pindah ke Nusantara mau kabur susah karena masuknya ke gang, kita enggak tahu jalan. Saya tadinya mau ngajak bertiga tapi karena yang satu lagi ngomong susah untuk diajak karena bayinya kan enggak ada yang nunggu jadi saya ngajak DDR buat kabur naik tower," ungkapnya.
Selain disiksa maraton selama tiga bulan lamanya, DL bahkan diancam tidak boleh komunikasi dengan suaminya, disuruh bercerai bahkan tidak boleh pulang kampung. Bila DL ngotot pulang kampung, majikannya mengancam akan membunuh anaknya.
“Sudah tiga bulan kerja ngak pernah digaji. Seandainya saya minta pulang, boleh, tapi syaratnya anak saya mati dulu karena dia orang main dukun,” katanya. (wna)
Load more