Penyakit Sifilis atau "Raja Singa" Menghantui Warga di Sejumlah Daerah
- ANTARA
Jakarta, tvonenews.com - Dinas kesehatan (Dinkes) di sejumlah daerah mewaspadai penyebaran penyakit sifilis atau tempo dulu dikenal dengan penyakit "raja singa". Salah satunya seperti dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Garut, Jawa Barat yang meminta agar jajarannya terus mewaspadai penyebaran penyakit sifilis dengan melakukan edukasi.
Selain melakukan edukasi bahaya penyakit sifilis, Dinkes setempat juga memberikan pengobatan.
Saat ini laporan di lapangan kasusnya diklaim maish rendah, sebesar 4 persen dari jumlah total kasus di tingkat provinsi Jawa Barat sebanyak 3.186 orang.
"Sifilis itu sebenarnya kalau di kita tidak terlalu tinggi kasusnya, secara angka kita memang enggak terlalu ini sih, masih dalam batas aman, dalam setahun itu ada 100-150," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani, beberapa waktu lalu.
Ia menuturkan kasus sifilis saat ini menjadi perhatian serius pemerintah karena munculnya kasus yang cukup banyak di tingkat provinsi.
(Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani. Sumber: ANTARA)
Namun di Garut, kata dia, secara angka tidak banyak masih dalam batas aman dengan kisaran setiap tahunnya 100 sampai 150 kasus, meski begitu tetap menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mencegah, dan mengobatinya, karena bisa jadi kenyataan di lapangan lebih banyak.
"Kasus sifilis ini kan seperti fenomena gunung es, jadi bisa saja kemudian secara data sebenarnya di lapangan itu lebih banyak, namun yang diketahui sedikit," kata Leli.
Ia menyampaikan kasus yang tercatat di Garut hanya 4 persen kasusnya dibandingkan dengan kasus yang saat ini terdeteksi di Provinsi Jabar sebanyak 3.186 orang.
Usia Produktif
Mereka yang diketahui menderita sifilis, kata Leli, kebanyakan usia produktif yang diketahuinya berdasarkan pemeriksaan ibu-ibu yang hamil, maupun mereka yang berobat ke tempat pelayanan kesehatan milik pemerintah.
"Kalau mereka berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah tentu akan terdata, berbeda kalau yang berobatnya di fasilitas kesehatan lainnya," kata Leli.
Ia mengungkapkan kalangan yang terjangkit penyakit itu merupakan usia produktif, bahkan ada yang statusnya masih pelajar dampak dari berhubungan intim sembarangan atau pasangannya memiliki penyakit menular.
Load more