Jakarta, tvOnenews.com - Universitas Bakrie menyelenggarakan kegiatan webinar bertajuk “Popularize The Disaster Mitigation: A Challenge in Indonesia” di Kampus Bakrie Tower Lantai 40, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari peluncuran Output Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi Kemristekdikti 2022 oleh Universitas Bakrie.
Adapun tim peneliti yang tergabung dalam program tersebut di antaranya, Dosen Prodi Magister Ilmu Komunikasi Eli Jamilah Miharja, Ph.D, CICS, Dosen Prodi Magister Ilmu Komunikasi Dr Prima Mulyasari Agustini, M.Si., CICS, dan Rektor Universitas Bakrie, Dosen Teknik Sipil Universitas Bakrie Prof Sofia W. Alisjahbana.
Dr Lilik Kurniawan, S.T., M.Si., dari Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPPB).
Webinar ini dihadiri oleh dua narasumber yang berpengalaman di bidang mitigasi bencana, yakni Dr Lilik Kurniawan, S.T., M.Si., dari Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPPB), dan Dwi Anggia, Presenter tvOne sekaligus mahasiswa magister Ilmu Komunikasi.
Dalam sambutannya Eli Jamilah Miharja mengatakan dirinya mengaku bangga dapat memperkenalkan hasil penelitian terapan unggulan mengenai mitigasi bencana.
"Kami berharap melalui webinar ini, kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap resiko bencana dapat ditingkatkan," katanya.
Sementara Lilik Kurniawan dalam materi yang disampaikannya yang berjudul "Tantangan Mempopulerkan Mitigasi Bencana di Indonesia" menyoroti situasi Indonesia yang berada di wilayah Cincin Api Pasifik, yang memiliki risiko yang sangat tinggi terhadap berbagai jenis bencana, termasuk bencana hidrometeorologi.
Beliau juga mengungkapkan adanya ancaman bencana non-alam, seperti bahaya biologis dan kimia, yang turut meningkatkan kompleksitas tantangan dalam mitigasi bencana.
Lilik menekankan pentingnya kebijakan publik yang melindungi kemanusiaan dan strategi penanggulangan bencana yang komprehensif, termasuk pendekatan.
"Jauhkan bencana dari masyarakat, jauhkan masyarakat dari bencana, dan hidup berdampingan dengan risiko bencana," katanya.
Dalam penjelasannya, beliau menggambarkan pentingnya melibatkan seluruh sektor masyarakat dalam upaya mitigasi bencana dan menciptakan kehidupan yang lebih aman dan berkelanjutan.
Sementara Dwi Anggia menyampaikan materi dengan judul "Mitigasi Bencana: Sebuah Pesan Penting."
Menurutnya komunikasi merupakan kunci dalam mengedukasi dan mempengaruhi masyarakat terkait mitigasi bencana.
"Pesan-pesan yang disampaikan harus menarik dan sesuai dengan bahasa dan kebutuhan audiens. Engagement dengan audiens dan penguatan pesan melalui berbagai media juga sangat penting," tuturnya.
Selain pemaparan materi dari para narasumber, para peserta juga aktif dalam tanya jawab yang difasilitasi oleh panitia.
Adapula peluncuran batik yang terinspirasi dari bencana alam oleh Rektor Universitas Bakrie.
Batik-batik tersebut memiliki beragam motif, mulai dari lelehan larva yang berwarna merah, awan kelabu, hingga motif floral yang cantik.
Melalui batik ini, terdapat pula pesan khusus yang ingin disampaikan bahwa meskipun terjadi bencana alam, keindahan tetap dapat ditemukan, dan tanah dapat menjadi subur dengan tumbuhnya bunga-bunga.(*)
Load more