Jakarta, tvOnenews.com - PT Energi Mega Persada Tbk (EMP), melalui Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd. (BHPL), kini tengah memasuki fase pengembangan ekspansi bisnis di Mozambik.
EMP diketahui sedang beroperasi dan memiliki hak partisipasi di 16 wilayah kerja yang berada di seluruh Indonesia dan Mozambik.
Ditektur BHPL, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko mengatakan EMP diberikan waktu dua tahun untuk melakukan evaluasi komersialitas penemuan potensi di area Buzi dan Divinhe, yang ada di bagian uata dan selatan blok masing-masing.
"Program penilaian disetujui oleh MIREME/INP pada tanggal 5 Agustus 2022, dan memulai tahap baru operasi di Blok Buzi," ujar Taufan, mengutip dari VIVA, Selasa (16/5/2023).
Taufan mengatakan sudah melakukan kick off meeting akuisisi seismik 2D sepanjang 1.050 km untuk Divinhe dan Buzi, pada 12 Mei 2023 di Maputo.
Prosesnya dihadiri oleh kontraktor seismik Gelombang Seismic Indonesia (GSI), Instituto Nacional De Petróleo (INP), dan Empresa Nacional de Hidrocarbonetos, EP (ENH).
Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan hasil pengeboran dua sumur yang mengkonfirmasi adanya gas alam pada beberapa interval Formasi Cretaceous Grudja.
Pada tahap ini, BHPL berkomitmen untuk mengakuisisi lebih dari 1.050 km Seismik 2D, dan mengebor beberapa sumur yang akan digunakan untuk penilaian dan produksi di masa mendatang.
Selama pelaksanaan program penilaian, pemegang konsesi juga akan membuat deklarasi komersialitas lapangan yang sudah menghasilkan.
Selanjutnya, mereka juga harus menyampaikan Rencana Pengembangan yang akan menghasilkan produksi.
Selain itu, lanjut Taufan, BHPL juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungan dari CEO EMP, Syailendra Bakrie, untuk terus mendukung kegiatan BHPL di Mozambik.
"BHPL adalah Anak Perusahaan EMP yang merupakan perusahaan minyak dan gas Indonesia pemegang 75 persen hak partisipasi, sebagai operator dalam Perusahaan Patungan dengan Empresa Nacional de Hidrocarbonetos (ENH), yang merupakan perusahaan milik negara Mozambik dengan 25 persen dilakukan melalui produksi," jelasnya.
Load more