Jakarta, tvOnenews.com - Anak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Yamitema Laoly tengah menjadi sorotan publik. Hal ini karena Yamitema disebut sebagai sosok anak menteri yang terlibat memonopoli bisnis di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).
Adapun dugaan yang menyeret Yamitema Laoly dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia disampaikan oleh akun Twitter @PartaiSocmed.
"Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder," cuit @PartaiSocmed.
Akun @PartaiSocmed mengklaim, Jeera Foundation yang dikelola Yamitema Laoly memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar.
Terkait hal ini, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej buka suara.
Edward membenarkan bahwa Jeera Foundation memang yayasan yang menjalin kemitraan kerja sama dengan lapas.
Edward atau Eddy sapaan akrabnya mengungkap peran Jeera Foundation bagi warga binaan atau narapidana di lapas.
Menurut dia, Jeera Foundation justru banyak membantu narapidana di lapas untuk memperkaya keterampilan.
Sebab, hadirnya Jeera di lapas untuk memberikan pelatihan - pelatihan bagi narapidana. Hal ini agar para warga binaan yang tengah terkurung di dalam lapas melakukan kegiatan positif dan bermanfaat. Sekaligus memiliki bekal keterampilan untuk kembali ke tatanan masyarakat nantinya.
Selain itu, Jeera juga sebagai program rehabilitasi yang dirancang agar memberikan dampak untuk mengurangi tingkat residivisme dan berkelanjutan.
"Jadi itu justru memberikan bantuan kepada warga binaan dalam pengertian mereka bisa diberdayakan agar ketika kembali ke masyarakat mereka bermanfaat," tuturnya.
"Yang dilakukan itu adalah kemitraan bekerja sama dan melakukan pembinaan dengan warga binaan antara lain ada seni musik, ada seni lukis, kerajinan dan lain-lain sebagainya," tambahnya.
Wamenkumham pun menegaskan bahwa Direktorat Pemasyarakatan (Ditjen PAS) sangat terbuka untuk menjalin kemitraan dengan banyak yayasan.
"Jadi bukan persoalan anak pak menteri ada di yayasan itu, bukan. Tapi saya mau mengatakan bahwa, Dirjen PAS (Pemasyarakatan) itu terbuka, bukan hanya kepada satu yayasan. Tapi banyak yayasan yang bekerja sama. Dan tentunya ketika akan bekerja sama itu semua ada prosedur-prosedur yang harus dilalui," terang dia.
"Jadi tidak hanya dimonopoli oleh yayasan Jeera saja. Tapi banyak yayasan yang melakukan kemitraan dan pembinaan di lapas itu," tegasnya. (rpi/ree)
Load more