Yogyakarta, DIY - Kenduri Merti Wono merupakan kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat sebagai perwujudan dari rasa syukur. Kali ini disertai dengan harapan pandemi segera berakhir. Tahun ini Kenduri juga sekaligus menjadi perayaan karena baru saja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Kalpataru 2021 kepada perintis dan pengelola kawasan wisata hutan pinus Mangunan, Purwo Harsono atau biasa dipanggil Ipung.
Kenduri Merti Wono dilaksanakan pada Jumat sore (22/10). Bertempat di Koperasi Noto Wono, kawasan wisata hutan pinus Mangunan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Penghargaan ini bukan prestasi saya, itu adalah prestasi kerja keras kita semua. Terutama adalah mereka yang telah merawat dan menanam, termasuk yang menjaganya,” ungkap Ipung.
Ipung menjelaskan bahwa Kenduri Merti Wono sebenarnya dilakukan setiap tahun.
Bersama dengan anggota koperasi dan masyarakat sekitar. Anggota koperasi Noto Wono adalah petani hutan yang dibina untuk menjadi pelaku wisata. Semua anggota koperasi juga bersama-sama menjaga dan merawat lingkungan. “Agenda rutin ini diharapkan bisa menjadi pengingat tentang bagaimana kita tetap harus cinta terhadap hutan, melindungi hutan, kemudian melestarikannya demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ipung.
Acara dimulai dengan arak-arakan yang membawa piala Kalpataru beserta hasil bumi menuju Pertapaan Mbenkung, petilasan Sultan Agung untuk dilakukan doa bersama. Tempat ini dipilih karena termasuk hutan purba yang masih alami. Tanaman yang ada di kawasan ini dijaga kelestariannya sehingga keanekaragamannya lebih banyak daripada di tempat lain. Selain itu juga menjadi tempat yang cocok untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Setelah doa selesai, arak-arakan kembali ke Koperasi Noto Wono.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir pula Kanjeng Pangeran Haryo Yudonegoro mewakili Pemerintah Daerah khususnya Biro Tata Pemerintahan DIY. Beliau turut mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas penghargaan yang telah diraih. “Semoga tahun depan ada lagi (penghargaan). Pandemi Covid-19 ini mudah-mudahan segera selesai. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang ada di Mangunan, wisata, serta pertanian segera pulih. Dan harapannya juga terkait untuk menanam, tolong dijaga. Kami dari Pemda DIY, khususnya Biro Tata Pemerintahan akan support apa yang bapak ibu lakukan,” ungkap Kanjeng Yudo.
Acara Kenduri Merti Wono diakhiri dengan menanam pohon Pule di kawasan Hutan Pinus Mangunan. Selain menanam pohon, anggota Koperasi Merti Wono juga memiliki agenda memupuk dan merawat pohon setiap tahun. Namun kali ini, lahan yang sedang dikelola sudah hampir penuh dan tidak ada lagi tepat untuk menanam. Sehingga, fokus agenda selanjutnya adalah melakukan pendampingan ke tempat lain. “Ke depan kita lebih menekankan bagaimana memperbanyak tanaman untuk daerah marginal. Yaitu daerah yang berbatu dan sulit tanaman. Kita mulai program uji coba menggabungkan hutan dengan ternak.
Daerah yang akan dijadikan pilot project pendampingan awal adalah Desa Wisata di Gunungkidul dan Bantul.
(Nuryanto/chm)
Load more