News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

5 Fakta Mencengangkan di Balik Sidang Pledoi Dody Prawiranegara

Sidang pledoi terdakwa Dody Prawiranegara baru saja digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar), Rabu (6/4/2023). Di balik persidangan itu, ada lima
Kamis, 6 April 2023 - 06:45 WIB
Kolase Foto Dody Prawiranegara dan Teddy Minahasa
Sumber :
  • tim tvone/Bagas

Jakarta, tvOnenews.com - Sidang pledoi terdakwa Dody Prawiranegara baru saja digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar), Rabu (6/4/2023). 

Di balik persidangan itu, ada lima (5) fakta yang mencengankan dari celotehannya Dody Prawiranegara di depan majelis hakim

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

1. Meneteskan Air Mata saat Menyatakan Takut sama Teddy Minahasa

Sambil meneteskan air mata, Dody mengaku takut kepada mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Teddy Minahasa Putra untuk mengikuti perintahnya.

"Izinkan saya membaca nota pembelaan dengan judul, 'Tidak Ada Kejujuran yang Sia-sia'," kata Dody di PN Jakbar, Rabu (5/4/2023).

tvonenews

Dody menyampaikan permohonan maaf kepada keluarganya terkait situasinya sekarang sebagai terdakwa kasus narkoba.

Menurut dia, dirinya tidak memiliki kuasa menolak perintah atasannya, Teddy Minahasa.

"Saya dipengaruhi perintah seorang jenderal. Saya takut sama jenderal, sehingga mengikuti perintah salahnya. Saya mohon maaf kepada keluarga, istri, dan anak-anak," jelasnya.

Selain itu, Dody menyampaikan penyesalannya karena mengikuti perintah salah dari atasannya tersebut.

Menurutnya, kasus yang menimpanya kali ini bisa menjadi contoh kepada para anggota Polisi lainnya, agar berani menolak perintah salah dari atasan.

"Saya sangat menyesal mengikuti perintah salah dari pimpinan. Saya ingin para anggota lainnya melihat kasus saya ini agar berani menolak perintah salah," ujarnya.

2. Dody Prawiranegara Akui Dirinya Rapuh saat Mendengar Vonis 20 Tahun

Terdakwa AKBP Dody Prawiranegara mengaku rapuh seusai duduk menunggu vonis majelis hakim terkait perkara narkoba.

Hal itu disampaikam Dody saat membacakan pleiodi atau nota pembelaan terkait kasus penyisihan barang bukti narkoba di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) menuntut Dody 20 tahun penjara karena dinilai sah dan meyakinkan melanggar tindak pidana narkotika.

"Saya begitu rapuh, tidak lagi tangguh seperti sebelumnya dalam menghadapi berbagai rintangan," kata Dody di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar), Rabu (5/4/2023).

Dody melanjutkan tidak bisa terbanyangkan jika dirinya menjalani hukuman 20 tahun penjara.

Sebab, dia pun tak kuasa menolak perintah atasannya, yang kini menjeruskan dalam perkara narkoba.

"Tak pernah terpikirkan dengan segala loyaloitas, totalitas, dan pengorbanan saya terhadap penugasan ini berujung pada sesuatu yang amat sangat berat, duduk sebagai terdakwa,"jelasnya.

Selain itu, Dody mengungkapkan beberapa prestasinya ketika mengabdi sebagai anggota Poli hingga mengemban tugas sebagai Kapolres Bukittinggi.

Menurutnya, prestasi tersebut harus tercoreng akibat mengikuti perintah Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa kala itu.

"Ini terjadi karena ketidakmampuan saya untuk menghandle rasa takut yang begitu besar kepada pimpinan yang memerintahkan saya, yaitu Irjen Teddy Minahasa," imbuhnya.

3. Menyesal Jalankan Perintah Teddy Minahasa 

Mantan Kapolres Bukittinggi, Dody Prawiranegara mengakui penyesalannya di depan majelis hakim.

"Pada waktu itu, saya akhirnya ditakdirkan lebih memahami dan menerima terkait kehidupan yang ternyata tidak mudah dijalani. Kondisi senang maupun susah ternyata sama-sama ujian dari Allah SWT," kata Dody, Rabu (5/4/2023).

Dody mengatakan sangat menyesali perbuatannya seusai menerima perintah eks Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Teddy Minahasa Putra.

Menurut dia, perintah menyimpang dari Teddy Minahasa tidak bisa ditolaknya untuk menyisihkan barang bukti sabu-sabu.

"Tidak ada kata lain yang saya ucapkan, selain menyatakan rasa penyesalan yang amat dalam. Rasa penyesalan ini kepada Allah yang Maha Pemurah, karena sebagai umat beragama saya telah tersesat dalam labirin ini," jelasnya.

Akan tetapi, Dody mengaku tetap menjalani semua ujian yang diberikan kepadanya terkait perkara tersebut.

Dia menegaskan sejak awal telah menyampaikan kejujuran hingga tahap persidangan.

"Saya menyadari hidup tidak akan pernah lepas dari ujian Allah, semoga Allah mengampuni saya. Sejak awal penetapan saya berusaha menyampaikan fakta demi fakta dengan sangat kooperatif, jujur dan terbuka di depan penyidik," imbuhnya.

4. Paham Terhadap Perintah Teddy Minahasa

Meski memahami perintah Teddy salah, Dody mengaku masih melanjutkan hal tersebut karena tekanan dari seorang atasan.

"Muni saya lakukan karena hanya melaksanakan perintah seorang Kapolda yang mana saya tahu perintah itu salah. Sekali lagi pada saat itu, batin saya dan pikiran sangat tertekan. Jadi, nalar berpikir saya tidak bisa melakukan tindakan yang seharusnya," jelasnya.

Dody mengungkapkan bahwa Teddy Minahasa memiliki kekuatan yang sangat mendominasi di wilayhnya, sehingga jelas menjadi sosok yang ditakuti.

Dia mengatakan bahwa pengaruh jaringan dan materi yang dimiliki Teddy Minahasa membuatnya tak berdaya.

"Saya dibuat tak berdaya keadaan tersebut, saya pun juga menyadari banyak kelemahan dalam diri saya sehingga saya merasa dijebak dan dikorbankan oleh kapolda saya yang mana seharusnya kapolda memberikan suri tauladan yang baik untuk anggotanya," imbuhnya.

5. Memaafkan Kesalahan Teddy Minahasa

Mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengaku telah memafkan kesalahan eks Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa Putra.

Meskipun saat di sidang, Dody mengklaim diajak Teddy Minahasa untuk jual sabu-sabu dengan menyisihkan hasil sitaan barang bukti.

"Saya insyaallah sudah memaafkan Teddy Minahasa. Insyaallah saya nggak ada dendam," kata Dody di PN Jakbar, Rabu (5/4/2023).

Dody menjelaskan di dalam pleidoi atau nota pembelaan, bahwa dirinya telah mengakui kesalahannya dalam pusaran narkoba di wilayah Sumbar.

Menurut dia, terdapat pembelajaran kehidupan yang sangat bermakna seusai terseret kasus narkoba.

"Hanya kami mendapatkan pelajaran bahwasanya sinar bintang sejati itu harusnya menerangi gelapnya malam, bukan malah membakar melati putih yang hanya mencoba tumbuh dengan jujur dan tulus apa adanya," jelasnya.

Selain itu, Dody berterima kasih kepada majelis hakim karena memberikannya kesempatan untuk menyesali perbuatan tersebut.

Menurut dia, pihaknya menyerahkan semua keputusan kepada majelis hakim yang mengadili perkaranya.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

"Terima kasih kepada Majelis Hakim Hakim yang terhormat telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan penyesalan terdalam yang saya rasakan selama ini," kata Dody.

"Saya yakin Tuhan akan menciptakan dan menitipkan cahayanya melalui keputusan dan kebijaksanaan Majelis Hakim yang terhormat. Karena hakim sebagai wakil Tuhan di muka bumi ini kiranya dapat melihat secara utuh dan dapat memutuskan seadil-adilnya bagi saya," imbuhnya. (lpk/aag)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT