Sleman, tvOnenews.com - Ramai soal kasus mutilasi di Sleman, Yogyakarta dengan korban Ayu Indraswari
(34 tahun). Ia dimutilasi secara sadis di sebuah kamar mandi Wisma.
Seorang wanita berinisial AI (34) ditemukan tewas mengenaskan di sebuah wisma yang berlokasi di Jalan Kaliurang KM 18, Pakem, Slemen, Yogyakarta.
Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, korban mutilasi itu disebut-sebut datang ke wisma tersebut bersama seorang pria.
Pelaku awalnya datang ke Wisma seorang diri pada Sabtu, 18 Maret 2023. Ia datang dengan mengendarai sepeda motor.
Kasus mutilasi Sleman makin menyeruak ke publik dengan sejumlah fakta terungkap. Jasad korban baru ditemukan oleh saksi bersama polisi selang satu hari setelah dimutilasi.
Kolase foto Korban Mutilasi Ayu Indraswari (Kanan), Heru Prastio (Pelaku)
Korban dieksekusi pada Sabtu (18/3/2023) sekitar pukul 15.15 WIB, dan baru ditemukan pada Minggu (19/3/2023) pukul 23.00 WIB.
Setelah dilakukan serangkaian olah TKP, jasad korban Ayu Indraswari (34) kemudian dibawa ke rumah Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY pada Senin pagi, (20/3/2023). Jasad korban kemudian dilakukan otopsi oleh tim dokter dan Inafis Polda DIY.
Dokter Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, AKBP dr. D Aji Kadarmo membeberkan kondisi jasad korban saat dilakukan otopsi.
Menurutnya, proses otopsi dilakukan selama beberapa jam sejak pagi hingga siang hari.
"Kami melakukan pemeriksaan ini pada hari Senin tanggal 20 Maret 2023 mulai jam 6.45 pagi sampai siang hari. Setelah dilakukan pemeriksaan kemudian dilakukan pemulasaraan jenazah. Kemudian dibawa oleh keluarga untuk dimakamkan," kata Aji saat rilis kasus di Mapolda DIY, Rabu (22/3/2023).
Lebih lanjut, Aji menjelaskan kondisi korban saat dilakukan otopsi yakni sudah dalam keadaan membusuk di beberapa bagian tertentu.
Sebab, sejak kematian korban hingga ditemukan dan dilakukan proses otopsi sudah lebih dari 24 jam.
"Kita sudah temukan ada pembusukan di bagian-bagian tertentu yaitu di bagian perutnya terutama dan ini sesuai dengan tempus delicti yang tadi disampaikan oleh Pak Dirkrimum bahwa ini sudah lebih dari 24 jam," ujarnya.
Aji yang juga menjabat Ketua Tim Bhayangkara Forensic Medicine Centre (BFMC) Polda DIY juga membeberkan terkait jumlah potongan tubuh korban. Menurutnya, ada beberapa bagian tubuh korban yang sudah terpisah.
"Kemudian kami temukan ada luka. Luka ini adalah luka dalam bagian potongan yang terbesar itu ada terpisah menjadi tiga bagian yaitu di bagian setinggi kedua pangkal paha jadi ada 1 ada 2 kemudian di bagian yang besarnya lagi itu sudah terpisah berarti di bagian perut dari setinggi paha ini ke sampai ke bagian kepala. Itu yang benar-benar terpisah," ungkapnya.
Selain itu, ada temuan yang juga mencengangkan terkait kondisi kepala korban. Menurut Aji, kondisi kepala korban hampir terpisah dari badan dengan luka di bagian leher.
"Sebenarnya ada lagi yang terpisah, belum belum terpisah yaitu adalah di bagian leher, setinggi leher, itu masih kita temukan ada kulit yang menggelambir di bagian belakangnya," terangnya.
Sedangkan di bagian dada dan perut, lanjut Aji, ditemukan potongan-potongan kecil hingga sedang yang jumlahnya mencapai 62 bagian.
Polda DIY merilis tersangka mutilasi 65 potongan tubuh wanita di Sleman, Rabu (22/3/2023).
Selain dari sisi forensik, pihaknya juga menemukan ada bekas kekerasan benda tumpul di bagian kepala yang bersifat melumpuhkan korban.
"Memang ada luka terbuka tersebut yaitu gunanya untuk melumpuhkan sedangkan untuk mengeksekusinya mohon maaf itu di bagian leher," uraikannya
Aji juga menjelaskan terkait banyaknya potongan tubuh yang dimutilasi pelaku. Menurutnya, banyaknya potongan tubuh yang totalnya mencapai 65 bagian mengindikasikan bahwa pelaku melakukan mutilasi dengan tidak tergesa-gesa.
"Jadi ada potongan besar kecil sampai sedang ini menurut kami dilakukan tidak dengan buru-buru. Maksudnya mungkin dari pelaku dia ingin cepat tapi dalam pelaksanaannya itu dia ternyata dia memotong itu membutuhkan waktu yang cukup lama," pungkasnya.
Motif pelaku melakukan mutilasi
Sosok pria misterius pelaku mutilasi di Sleman berhasil terungkap. Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan bahwa pelaku pembunuhan Ayu Indraswari bernama Heru Prastio (23). Pria gondrong tak terurus itu melakukan aksi kejinya memutilasi Ayu Indraswari.
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan motif dibalik pembunuhan Heru Prastio karena pelaku terjerat pinjol alias pinjaman online.
"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan sebagaimana yang disampaikan tadi untuk menguasai harta milik korban dikarenakan tersangka terlilit utang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta. Sehingga yang bersangkutan mencari cara untuk melunasi hutang dengan mendapatkan uang secara cepat dengan melakukan pembunuhan,” ujar Nuredy pada Rabu (22/3/2023) (Apo/Buz/Ind).
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News
Load more