"Kalian harus berembug, itu namanya kearifan lokal, itu namanya sebetulnya gotong royong, itu namanya Pancasila, yaitu musyawarah untuk mufakat. Karena itu adalah kekuatan desa", tegasnya.
Selain itu, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri berpesan kepada seluruh Kepala Desa agar tidak terbawa arus, melainkan harus teguh pendirian dan bekerja sesuai dengan nilai-nilai Pancaila.
"Jadi tolong jangan kebawa arus, itu Pancasila loh, karena apa?, di kita yang namanya gotong royong itu adalah keteguhan hati dan pikiran", tuturnya.
"Sebagai warga negara Indonesia yang berdaulat dan merdaka serta mempunyai azaz ideologi Pancasila, kalian sebagai anak-anak bangsa harusnya punya pendirian, bahwa sebagai bangsa saya tidak mau di pecah-pecah. Tadi sudah mengakui bahwa kami adalah Pancasilais", tambahnya.
Dalam acara tersebut, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputi juga menerima Penghargaan sebagai Tokoh nasional Peduli Desa, yakni sebagai Tokoh Penggerak Gotong Royong Desa.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (MPO APDESI) Muhammad Asri Anas mengatakan Desa Bersatu yang menggelar perayaan Peringatan 9 Tahun lahirnya Undang-Undang Desa diharapkan menjadi wadah perjuangan dan ajang mengkonsolidasikan semangat gotong royong seperti yang selalu di pesankan oleh Presiden ke-5 RI.
Load more