Jakarta, tvOnenews.com - Vonis bebas dua oknum polisi yakni mantan Kasat Samapta AKP Bambang Sidik Achmadi dan mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto di kasus tragedi Kanjuruhan, terus menuai kecaman.
Tak hanya pihak keluarga korban yang merasa tak mendapat keadilan, Nitizen pun ramai-ramai mengecam putusan hakim terhadap dua oknum polisi yang dibebaskan tersebut.
Putusan hakim yang memberikan vonis bebas terhadap dua oknum polisi yang terlibat dalam tragedi Kanjuruhan yang memakan korban lebih dari 100 orang tersebut, dinilai seolah mempermaikan keadilan.
"135 lebih korban tewas di stadion Kanjuruhan Malang akibat oknum polri yg menembak gas air mata. Tapi pelaku nya bebas. 6 laskar FPI di tembak di KM50 tol Jakarta Cikampek. Pelaku juga bebas Selamat datang di Indonesia Yg dmana hukum Sedang tidak baik-baik saja. Reformasi Polri" Tulis @Rizkybaswedan
"Ak rada mkir dh ya, ad 1 kasus remaja 17th culik + bunuh ank kcl 8th tetanggany sndri, pelaku di jerat 20th penjara. Itu 1 nyawa loh ya.. tp ko yg Kanjuruhan ini ratusan nayawa loh, tp slh 1 yg jd pelaku cm 1½th, slh 1 lg bebas??? Hummzzz ad yg bs bntu jlsin? Knp ya kira2?," Tulis @amaraputrich_
"Demikianlah agar kita meyakini bahwa Allah adalah Hakim yang paling adil," tulis akun @1suararakyat1
"Mereka merasa bangga karna hukum dunia tidak bisa menyentuh mereka….. mereka lupa ada hukum yang lebih adil …. Tanpa panda bulu." Tulis @BaderanIlham.
Bahkan, tak sedikit nitizen yang berpendapat jika putusan vonis bebas hakim, seolah hukum dinegeri ini telah dikuasi segelintir orang.
"Sudah cukuplah bukti bahwa negara kita dikuasai oleh penjahat."@LikjonNoto
"Pengadilan itu cuman panggung sandiwara , jauh dari panggung keadilan." @SuhimH
"Dagelan" lagi dipertontonkan oleh aparat hukum di negeri Wakanda. Orang awam saja tahu penyebab kematian tragedi kanjuruhan. Kalo pak @mohmahfudmd juga diam, maka hanya doa orang2 yg teraniaya yg harus terus dipanjatkan. Dam biarakan Allah SWT yg membalasnya." Tulis akun @twprabowo
Menyikapi keputusan bebas dua oknum polisi yang terlibat dalam tragedi kanjuruhan tersebut, Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan jika Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk segera mengajukan upaya banding terkait putusan itu.
“Kami minta JPU ajukan upaya hukum secepatnya,” kata Habibur, sapaan akrabnya, saat dihubungi, Jumat (17/3/2023).
Menurut dia, mengajukan banding adalah cara terbaik untuk mengkritisi putusan pengadilan yang dinilai jauh dari rasa keadilan.
“Cara terbaik mengkritisi putusan pengadilan yang dianggap tidak telat ya dengan mengajukan upaya hukum baik banding maupun kasasi,” jelasnya.
Kami akan preajari kasusnya secara detail, lanjutnya, untuk mencari dimana akar masalahnya.
Sidang Tragedi Kanjuruhan
Sebelumnya, Pada sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya pada Kamis (16/3/2023) majelis hakim menjatuhkan vonis kepada mantan Danki 3 Brimob Polda Jatim Has Darmawan 1,6 tahun, tuntutan tersebut lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut tiga tahun penjara atas kasus tragedi Kanjuruhan.
Sementara, dua polisi lainnya yaitu mantan Kasat Samapta AKP Bambang Sidik Achmadi dan mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto divonis bebas atas kasus Tragedi Kanjuruhan.
"Menyatakan terdakwa tidak terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan sebagaimana dakwaan jaksa. Membebaskan terdakwa dan memerintahkan dibebaskan dari tahanan," kata Ketua Majelis Hakim PN Surabaya Abu Achmad Sidqi Amsya dalam sidang di PN Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/3/2023).
"Membebaskan terdakwa oleh karena dari dakwaan jaksa tidak terbukti, memerintahkan agar terdakwa dibebaskan dikeluarkan dari tahanan segera setelah putusan," tambahnya.
Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan (Tatak) menyatakan bahwa keluarga korban kecewa dengan vonis yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya terhadap tiga orang terdakwa dari kepolisian. (pri/rna/mii)
Load more