tvOnenews.com – Freddy Budiman menjadi sorotan usai Ferdy Sambo divonis hukuman mati atas kasus pembunuhan Brigadir J. Freddy sendiri merupakan terpidana mati kasus penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi dari China.
Fikri sempat diundang dalam kanal Youtube Ngobrol Asix untuk membahas detik-detik eksekusi mati ayahnya, Freddy Budiman. Ketika ditanya oleh sang host, Ashanty jika dirinya bangga dengan sang ayah. Fikri mengiyakan.
“Untuk saat ini bangga, karena dia satu-satunya manusia yang menurutku berani bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan dan dia rela kehilangan segala-galanya,” kata Fikri Budiman.
Dia lalu menceritakan detik-detik eksekusi mati Freddy Budiman
“Selama di Nusakambangan seminggu, kamu ada di sana?” tanya Ashanty.
“3 hari terakhir,” jawab Fikri.
“Aku selalu berat sih kalau cerita ini sebetulnya. Pas 3 hari terakhir itu, aku dikasih tahu kalau papa harus dihukum mati ditanggal segini. Keesokannya aku langsung berangkat ke Cilacap, sampai Cilacap aku langsung ke hotel terus dari hotel langsung siap-siap menjenguk papa membawa makanan dan lain-lain,” ungkap Fikri Budiman.
Di hari pertama mengunjungi Lapas Freddy Budiman, Fikri mengaku sangat sedih.
“Hari pertama aku ketemu papa nangis, nangis dan nangis, hanya itu yang bisa aku lakuin. Peluk papa, nangis. Peluk papa, nangis. Hari pertama masih kumpul sama narapidana lain yang dijatuhkan hukuman mati, makan bareng dan papa dengan semangatanya menceramahi sang anak,” sambungnya.
“Trus aku nanya, ‘ini gimana pa? aku bisa, aku gak sanggup’ tapi papa masih posisi bercanda dan masih selalu nyemangatin,”
“Papa nangis?” kata Ashanty.
“Papa gak pernah nangis, dia tegar banget sampai detik terakhir dia gak nangis,” ujar Fikri Budiman.
“Kita salat bareng, salat dzuhur bareng abis itu kita ngobrol lagi. Papa tuh masih ngaji, Al-Quran selalu dipegang sama papa. Abis itu salat lagi pokoknya hari pertama habis sampai magrib,” sambungnya.
Diketahui, terpidana vonis mati diberikan 3 permintaan sebelum dieskekusi. Fikri mengungkapkan 3 permintaan terakhir Freddy Budiman.
“Papa tuh yang pertama minta hari terakhir, aku bisa tidur di dalam penjara, gak diperbolehkan karena alasannya mental. Trus permintaan keduanya, papa bilang setelah saya meninggal, saya mau anak saya memandikan saya,” kata Fikri Budiman.
Namun, dari ketiga permintaan Freddy Budiman itu tak ada yang dikabulkan satu pun.
“Sama yang terakhir dia mau kumpul sama adiknya di penjara, gak dikabulkan juga, jadi ketiganya tak ada yang dikabulkan,” ungkapnya.
Penyesalan Freddy Budiman, Tak Ingin Sang Anak Ikuti Jejaknya
Freddy Budiman berujung di tahan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Dilansir dari wawancara ekslusif Program Telusur yang diunggah kanal Youtube tvOne, Freddy Budiman mengakui penyesalannya telah menjadi gembong narkoba.
Bahkan, dirinya sempat berpikir untuk melakukan bunuh diri.
"Kalau saya tersiksa sih tidak begitu juga, yang saya harapkan dari Lapas Batu saya hanya dimanusiakan disitu," kata Freddy Budiman.
"Setelah masa orientasi saya jalani, masalah pelanggaran saya jalani F1,F2. Saya minta keadilan juga waktu di lapas batu," lanjutnya.
Freddy Budiman mengungkapkan dirinya mendapatkan keamanan yang super ketat. Dia hanya diberikan selembar baju dan celana, serta tidak diperbolehkan bertemu dengan siapa pun.
"Hanya selembar baju, selembar celana. Itu selama 20 harian saya jalan. Saat itu saya sendirian dan pintu yang berlapis-lapis ya, tanpa dipertemukan sama orang, siapapun. Sampai keluarga saya juga berkunjung tidak bisa bertemu," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Freddy Budiman juga menekankan bahwa dia tak ingin anaknya mengikuti jejak terjun ke bisnis narkoba. Diketahui, salah satu anaknya yang cukup disorot yaitu Fikri Budiman (24).
"Dan saya menekan diri saya untuk tidak memberitahu ini narkoba kepada anak-anak saya. Karena saya tahu gimana narkoba itu dahsyatnya kekuatan dia untuk merusak orang," kata Freddy.
"Dari sisi itu saya ambil hikmahnya bahwa anak tidak boleh tahu saya dihukum, dan jangan sampai tahu," sambungnya.
Selain itu, Freddy Budiman berharap bahwa anak-anaknya bisa menjadi kebanggaan untuk dirinya sendiri.
"Saya ingin mereka menjadi kebanggaan untuk saya, walaupun dalam hati saya begini. Saya bersyukur sama keluarga saya," ujarnya.
Pesan Haru Freddy Budiman Untuk Anaknya
Salah satu anak Freddy Budiman yakni Fikri Budiman buka suara soal eksekusi mati sang ayah. Dilansir dari Youtube Gritte Agatha, Fikri bercerita dirinya sempat mengunjungi sel ayahnya sebelum dieksekusi mati.
Diketahui, sebelum dieksekusi Freddy Budiman sempat meminta untuk bertemu dengan anggota keluarganya. Fikri mengungkapkan saat ditemui, sang ayah tak menunjukkan raut wajah yang sedih. Dia justru bersenda gurau.
“Pokoknya masih bercanda kaya gitu, kaya bukan orang mau dieksekusi mati gitu, lho. Orang mau meninggal kan gimana sih rasanya kalau kita bayangin itu. Gue ngeliat sendiri kalau dia itu gak ada rasa kesedihan. Bener-bener masih bercanda aja itu,” kata Fikri Budiman.
Fikri lalu bercerita bahwa sang ayah, Freddy Budiman sempat menyampaikan wejangan alias pesan yang selalu diingat dirinya saat menghadapi masa sulit.
“Hal yang membuat gua kuat sampai sekarang, pesan papa waktu itu adalah: dedek boleh sekarang nangis sebanyak-banyaknya,” ungkap Fikri Budiman.
“Keluarin aja semua tangisan, semua kesedihan dedek keluarin sekarang, setelah papa udah gak ada, setelah dedek keluar dari lapas ini, dedek udah gak boleh lagi nangis,” sambungnya.
Fikri yang kerap dipanggil ‘dedek’ mengingat betul pesan Freddy Budiman untuk menjadi laki-laki yang kuat.
“Dedek harus jadi laki-laki yang kuat, jadi laki-laki yang punya mental yang kuat dan bisa berjuang di kehidupan ini,” ujar Fikri. (rka)
Load more