Pengakuan Freddy Budiman Melilitkan Kain di Leher Ingin Bunuh Diri di Sel Isolasi: Saya Lebih Baik Mati Saja
- Kolase tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Nama sang gembong narkoba Freddy Budiman kembali mencuat ke publik. Hal itu seiring dengan Ferdy Sambo yang dijatuhi hukuman mati oleh Majelis Hakim PN Jaksel, Kamis (2/3/2023).
Freddy Budiman dieksekusi mati pada usianya menjelang 40 tahun. Pria kelahiran Surabaya itu dieksekusi mati hanya 11 hari setelah ulang tahunnya yang ke-39.
Diketahui, Freddy Budiman lahir pada 18 Juli tahun 1977 dan dirinya dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 oleh regu tembak Nusakambangan sekitar pukul 20.00 WIB di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Lalu, Freddy dimakamkan di kota kelahirannya Surabaya, Jawa Timur. Freddy dikenal sebagai gembong narkoba paling disegani di Indonesia dengan jaringan kelas internasional. Bahkan, ia aktif terlibat mengatur transaksi peredaran narkoba di luar penjara saat dirinya telah dipenjara.
![]()
Terpidana mati Freddy Budiman saat akan diterbangkan ke Nusakambangan. (Photo : Dok Kemenkum Ham)
Tujuh tahun pasca kematian Freddy Budiman, masih ada cerita yang masih tertinggal dari Lapas Nusakambangan, terutama pasca eksekusi mati terpidana hukuman mati kasus narkoba.
Jurnalis senior tvOne, Ecep S Yasa melakukan wawancara eksklusif bersama terpidana hukuman mati Freddy Budiman menjelang eksekusi matinya di LP Nusakambangan.
Dalam Program Telusur tvOne yang bertajuk 'Mencabut Nyawa Gembong Narkoba' yang diunggah pada tahun 2016 menjelang eksekusi kematian sang gembong narkoba.
Jurnalis Senior tvOne menyinggung soal kabar bahwa Freddy Budiman sangat tersiksa saat ditempatkan di sel isolasi lapas Batu. Bahkan, memutuskan ingin bunuh diri selama disana.
"Kalau saya tersiksa sih tidak begitu juga, yang saya harapkan dari Lapas Batu saya hanya dimanusiakan disitu," ujarnya.
"Setelah masa orientasi saya jalani, masalah pelanggaran saya jalani F1,F2. Saya minta keadilan juga waktu di lapas batu," lanjutnya.
Freddy Budiman mengaku pada saat itu dirinya ditahan di penjara kemanan super maksimal. Hingga pihak petugas penjara tak mengizinkan dirinya bertemu keluarganya.
"Hanya selembar baju, selembar celana. Itu selama 20 harian saya jalan. Saat itu saya sendirian dan pintu yang berlapis-lapis ya, tanpa dipertemukan sama orang, siapapun. Sampai keluarga saya juga berkunjung tidak bisa bertemu," ungkapnya.
Load more