News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kisah Perjalanan Kapolres Kerinci Jalan Kaki 17 Jam Menembus Hutan Rimba Lokasi Kecelakaan Kapolda Jambi

AKBP Patria Yuda Rahadian, Kapolres Kerinci, Jambi. Di wilayah hukumnya lah, helikopter yang membawa rombongan Kapolda Jambi terjatuh.
  • Reporter :
  • Editor :
Minggu, 26 Februari 2023 - 22:49 WIB
AKBP Patria Yudha Rahadian, Kapolres Kerinci.
Sumber :
  • Arizal

Jambi, tvOnenews.com - AKBP Patria Yuda Rahadian, Kapolres Kerinci, Jambi. Di wilayah hukumnya lah, helikopter yang membawa rombongan Kapolda Jambi terjatuh. 

Tragedi yang menimpa Kapolda Jambi beserta rombongan menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan terutama bagi AKBP Patria Yuda, karena Kapolda Jambi hendak menuju Mapolres Kerinci untuk meresmikan Gedung SPKT.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Dalam misi penyelamatan dan evakuasi helikopter polri yang jatuh di Bukit Tamiai Kerinci itu, dia adalah pejabat Polri yang paling dahulu ke lokasi kejadian. Begitu mengetahui Kapolda Jambi mengalami kecelakan, Patria Yuda dan anak buahnya langsung bergerak ke Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kerinci. 

Hanya berkoordinasi sebentar dengan warga setempat, Patria Yuda kemudian langsung memimpin rombongan, hendak menuju titik koordinat kejadian. Saat hendak masuk ke dalam hutan untuk menuju di mana helikopter rombongan Kapolda Jambi berada, sempat terucap dari bibir nya “Saya tidak akan keluar hutan sebelum menemukan di mana titk jatuhnya heli dan di mana Bapak Kapolda berada”.

Bukan perkara mudah, ternyata lokasi heli jatuh bukanlah jalur umum. Bukan kebun warga, bukan pula hutan biasa, di mana lokasi jatuhnya heli rombongan Kapolda adalah hutan rimba yang semak belukar dengan pepohonan besar dan jauh dari pemukiman. 

Jangankan mobil, motor trail saja tak bisa menjangkau lokasi tersebut. “Harus jalan kaki, biasanya bisa sampe dua hari, karena harus membuat jalan sendiri dengan cara merambas hutan belantara di tambah lagi lokasi yang curam dan tebing,” ucap Mukri Soni, Depati Muaro Langkap menggambarkan Bukit Tamiai.

Sebelum berangkat Patria Yuda sempat diingatkan oleh warga Desa Tamiai, ada cerita mistis, bahwa siapa yang masuk ke sana bisa hilang tak tahu jalan pulang. Bukan cerita kosong juga karena menurut Kepala Desa Tamiai, itu sudah pernah terjadi. 

Tapi bagi Patria Yudha, cerita warga sekitar tak menyurutkan langkah mantan Kapolres Empat Lawang, Sumsel itu untuk bergerak, yang ia ingat hanyalah, harus segera sampai tujuan, ke titik koordinat lokasi helikopter Polda Jambi mendarat darurat. 

Saat awal kejadian, kata mendarat darurat memang masih digunakan oleh Polda Jambi sendiri. Kabag Humas Polda Jambi saat dikejar-kejar wartawan, juga mengatakan heli tersebut mendarat darurat. 
 
Namun mendarat darurat berganti setelah Polri sendiri yang mengganti kata itu menjadi jatuh, melalui akun Facebook resmi Divisi Humas Polri.
 
Soal mendarat darurat, ini memang jadi pembahasan banyak orang, bahkan pengamat penerbangan Alvin Lie juga meragukan heli yang membawa 8 orang itu mendarat darurat. 
 
“Itu jenis heli Super Bell 412 SP yang bisa vertical take off dan vertical landing. Mendarat di sawah pun bisa. Kalau sampai mendarat di hutan ini berarti dalam kondisi yang sangat mendesak dan tak sempat lagi mencari tanah lapang, saya meragukan ini adalah pendaratan darurat,” lanjutnya. 

Tapi Kapolres Kerinci tak peduli dengan permasalahan itu, yang dia tahu pimpinannya sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja di hutan sana.

Apapun halangannya, cerita mistis kawasan “si Hijau”, jalan kaki dua hari, tidak ada jalur manusia, ia abaikan semuanya. Ia memutuskan harus berangkat hari itu juga, Minggu, 19 Februari 2023, dan masuk ke hutan. 

Menunggu helikopter ke titik kejadian tentu bukan opsi yang benar, Bukit Tamiai itu banyak lembah, kabut awannya tumbuh setiap saat, tebal sekali. Dan terbukti, saat Kapolres sudah berangkat ke hutan, helikopter bantuan hingga sore pun belum bisa menuju lokasi. 

Perjalanan pun dimulai, bergerak pukul 13.00 WIB, Kapolres Kerinci ini memimpin rombongan yang berjumlah 12 orang melalui sebuah desa bernama Jembatan Payung dengan berbekal seadanya. 

Sebelum masuk pintu rimba, rombongan ini masih diantar oleh warga sekitar, menggunakan motor trail sekitar 2 jam perjalanan. Hingga kemudian, bertemu jalur yang tak lagi bisa dilalui sepeda motor dan harus jalan kaki. 

Humas Polres Kerinci, Endriadi mengatakan, sebelum berangkat, Kapolres memang telah berkali-kali mewanti anggotanya, bahwa perjalanan tidak akan berhenti, sampai bertemu titik lokasi, bahkan hujan sekalipun.

Menempuh jalur asing, siang pun terasa tidak terang, hutannya lebat dan semaknya rapat, matahari tidak maksimal menembus daratan. 
 
Patria Yuda Rahadian sebagai komandan dalam operasional evakuasi jalur darat itu, mengandalkan GPS heli di lokasi kejadian, memandu perjalanan agar tidak belok-belok dan kesasar. 
 
Membawa peralatan seadanya seperti parang untuk menebas semak dan juga bekal makanan dan bantuan untuk para korban.

Tak semudah yang dibayangkan, bukan hutan dataran yang ditemui, lebih banyak bukit dan lereng yang harus dilewati. Tentu juga khawatir akan bertemu hewan buas karena itu wilayah yang belum pernah dijamah manusia. Itu kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, konon ada banyak “ninik” di sana, Harimau Sumatera.  

Berjumlah 12 orang, setelah lebih dari separuh perjalanan, ternyata tak semua kuat mendaki dan menurun dalam kondisi cuaca yang sangat dingin. 

Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, 3 orang dari rombongan mengalami masalah. Kakinya keram, tak bisa digerakkan dan tak bisa melanjutkan perjalanan. Jadi bagaimana?
 
Misi ternyata harus tetap dilanjutkan, 9 orang yang masih kuat termasuk Kapolres, melanjutkan perjalanan. Melihat dari peta digital ternyata malam itu perjalanan masih cukup jauh, 2 kilometer lagi, bukit dan pegunungan. Rombongan yang dipimpin Kapolres Kerinci sempat tersesat karena titik koordinat yang dituju berubah, hingga harus berputar kembali dan menuju titik koordinat yang sesuai.

Tak berhenti, 9 orang inipun kemudian pukul 04.00 WIB semakin mendekati koordinat. Pukul 10.00 WIB, Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto mengumumkan bahwa rombongan tim evakuasi jalur darat telah sampai di lokasi, telah bertemu Kapolda Jambi dan rombongan.  

Benar saja, sampai di lokasi, tim inilah yang menjadi penolong pertama bagi 8 korban kecelakaan itu. Helikopter belum juga melakukan evakuasi karena kabut awan semakin tebal. 

Sempat ada beberapa kali upaya dilakukan sejak hari pertama kejadian, namun gagal karena kondisi cuaca yang tidak baik. 
 
Bantuan pertama pada hari kedua, itupun baru bisa mengantar selimut, makanan, powerbank dan minuman dari ketinggian di atas 5000 kaki. Kemudian siang hari menurunkan 2 dokter dan 4 personel dari Brimob dan Basarnas. Sisanya, heli hanya bisa berputar-putar di udara, mendekat lalu putar lagi, menghilang tapi untuk kembali.

Sempat menjadi tanda tanya kenapa cuaca selalu berubah ubah saat heli hendak melakukan evakuasi dan tidak bisa menembus awan dan kabut.

Kondisi ini membuat banyak pertanyaan yang muncul di lokasi di mana posko darurat di dirikan di Jembatan Payung, Desa Tamiai. Entah mengapa kembali terbersit bahwa hutan Kerinci merupakan hutan keramat sehingga anggota tim di posko darurat mendatangi orang adat setempat untuk meminta pertolongan dengan cara spritual. Benar apa tidaknya hanya Tuhan yang tahu. 

Setelah lebih dari 70 jam, akhirnya rombongan Kapolda Jambi berhasil dievakuasi dengan mengerahkan Helikopter Puma milik TNI-AU, untuk mengangkut para korban, membawa mereka ke posko transit di Kabupaten Merangin untuk diterbangkan kembali ke Kota Jambi.

Tapi perjuangan tim evakuasi darat yang dipimpin Kapolres Kerinci, AKBP Patria Yudha belum usai, setelah semua korban berhasil dievakuasi, tim jalur darat pun harus kembali keluar dari Hutan Tamiai. 
 
Pukul 17.10 WIB semua kembali menempuh Hutan Tamiai dengan berjalan kaki, Jika pergi menghabiskan waktu 17 jam, kembali ke desa rombongan Kapolres Kerinci ini hanya butuh waktu 10 jam. 

Menurut Kapolsek Batang Merangin, Iptu Julisman, rombongan telah sampai ke Desa Tamiai pukul 02.00 WIB dan beristirahat di lapangan bola kaki Desa Tamiai di mana di lokasi tersebut sempat dijadikan landasan darurat helikopter tim evakuasi. 

Perjalanan keluar dari hutan tidak semulus yang diharapkan, saat perjalanan keluar dari hutan si Hijau di Tamiai ada 4 orang anggota yang mengalami kram kaki karena kelelahan melewati medan yang curam dan cukup jauh.

"Memang ada yang keram, semua 26 orang sudah turun semua. Rombongan 1 dan rombongan 2,” lanjutnya.
 
Sementara itu, semua korban juga telah dirawat di RS Bhayangkara Jambi. Kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo, lebih 1000 orang yang terlibat dalam proses evakuasi ini.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

“Terima kasih kepada seluruh personel Polri, rekan-rekan TNI AU, jajaran Korem 042/Garuda Putih, Kopasgat TNI AU, Basarnas, Angkasa Pura, BMKG, BPBD, Forkopimda Provinsi dan Kabupaten, PMI, tim paramedis, serta seluruh masyarakat yang telah bekerja keras mengerahkan segenap kemampuan dan sarana prasarana sehingga proses evakuasi dapat berjalan lancar,” ujar Kapolri. 

Pada akhirnya, misi penyelamatan pun selesai, kini semua tinggal berharap Kapolda dan semua korban lainnya lekas pulih, dan kini semua tinggal menunggu musabab, kenapa heli itu memutuskan “mendarat darurat”. (Aai/Nof)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangerang Hari Ini, Jumat 19 Desember 2025

Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangerang Hari Ini, Jumat 19 Desember 2025

Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota merilis jadwal pelayanan dan lokasi SIM Keliling pada Jumat (19/12/2025).
Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangsel Hari Ini, Jumat 19 Desember 2025

Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangsel Hari Ini, Jumat 19 Desember 2025

Sat Lantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) merilis jadwal pelayanan dan lokasi SIM Keliling pada Jumat (19/12/2025).
Hercules TNI Terbangkan 14 Ton Cabai Hasil Panen Petani Bener Meriah Menuju Kota Medan

Hercules TNI Terbangkan 14 Ton Cabai Hasil Panen Petani Bener Meriah Menuju Kota Medan

Dukungan negara untuk menjaga denyut ekonomi petani terdampak bencana di Aceh terus berjalan.
Viral Dua Pria Tergeletak Diduga Korban Kecelakaan di Kemayoran, Polisi Ungkap Faktanya

Viral Dua Pria Tergeletak Diduga Korban Kecelakaan di Kemayoran, Polisi Ungkap Faktanya

Sebuah video viral di media sosial, memperlihatkan dua orang pria tergeletak yang diduga korban kecelakaan di Jalan Benyamin Sueb, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025) pagi.
Bintang Vietnam Dinh Bac Blak-blakan Lantang Usai Antar Timnya Juara SEA Games 2025

Bintang Vietnam Dinh Bac Blak-blakan Lantang Usai Antar Timnya Juara SEA Games 2025

Striker tim U22 Vietnam, Nguyen Dinh Bac, tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya usai membawa negaranya meraih medali emas sepak bola SEA Games ke-33.
Jordi Amat Singgung Beban Pelatih Baru Timnas Indonesia dan Mimpi Piala Dunia 2030

Jordi Amat Singgung Beban Pelatih Baru Timnas Indonesia dan Mimpi Piala Dunia 2030

‎Perbincangan soal pelatih anyar Timnas Indonesia pun ramai di media sosial dan ruang publik sepak bola nasional

Trending

Jordi Amat Singgung Beban Pelatih Baru Timnas Indonesia dan Mimpi Piala Dunia 2030

Jordi Amat Singgung Beban Pelatih Baru Timnas Indonesia dan Mimpi Piala Dunia 2030

‎Perbincangan soal pelatih anyar Timnas Indonesia pun ramai di media sosial dan ruang publik sepak bola nasional
Viral Imbauan Jangan Pulang Malam Bagi Warga Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya

Viral Imbauan Jangan Pulang Malam Bagi Warga Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya

Viral di media sosial unggahan video seruan untuk tak pulang larut malam bagi warga Jakarta dan sekitarnya akibat aktivitas supporter Persija yakni Jakmania.
Top 3 SEA Games 2025: Update Perolehan Medali Emas Indonesia, hingga Vietnam Sudah Pasrah

Top 3 SEA Games 2025: Update Perolehan Medali Emas Indonesia, hingga Vietnam Sudah Pasrah

Berikut ini rangkaian berita terpopuler seputar SEA Games 2025: update perolehan medali emas, sorotan media Vietnam, hingga kisah inspiratif atlet catur Medina Warda Aulia.
Khutbah Jumat Singkat 19 Desember 2025: Menyambut Bulan Rajab, Waktunya Perbanyak Amalan

Khutbah Jumat Singkat 19 Desember 2025: Menyambut Bulan Rajab, Waktunya Perbanyak Amalan

Berikut rekomendasi tema teks khutbah Jumat singkat terbaru untuk pelaksanaan shalat Jumat, dengan judul "Menyambut Bulan Rajab, Waktunya Perbanyak Amalan".
Tim Indonesia Siap Jawab Target Kemenpora 80 Medali Emas Hari Ini: Intip Jadwal Pertandingan Skuad Garuda di SEA Games 2025, Kamis 18 Desember 2025

Tim Indonesia Siap Jawab Target Kemenpora 80 Medali Emas Hari Ini: Intip Jadwal Pertandingan Skuad Garuda di SEA Games 2025, Kamis 18 Desember 2025

Dari 80 medali emas yang menjadi target bagi Tim Indonesia di SEA Games 2025, Skuad Garuda telah memiliki 72 medali emas. Selain itu, Tim Indonesia pun mencatatkan 85 medali perak dan 94 medali perunggu. 
Teks Khutbah Jumat 19 Desember 2025 Singkat: Muhasabah Usai Musibah, Saatnya Kembali Memperbaiki Diri dan Iman

Teks Khutbah Jumat 19 Desember 2025 Singkat: Muhasabah Usai Musibah, Saatnya Kembali Memperbaiki Diri dan Iman

Berikut teks khutbah Jumat 19 Desember 2025 singkat dengan tema "Muhasabah Usai Musibah: Saatnya Kembali Memperbaiki Diri dan Iman".
Tiga Orang KPK Bermasker Tiba-Tiba Segel Ruang Kerja Bupati Bekasi

Tiga Orang KPK Bermasker Tiba-Tiba Segel Ruang Kerja Bupati Bekasi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyegelan terhadap ruang kerja Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, Kamis (18/12/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT