Pembubaran pengajian Ustaz Hanan Attaki di Masjid Al Muttaqien, Pamekasan, Madura pada Minggu (12/2/2023) oleh Banser NU mendapat sorotan di sosial media.
Pasalnya ini bukan yang pertama kali pengajian Ustaz Hanan Attaki dibubarkan di Jawa Timur. Tidak sedikit netizen yang heran dengan pembubaran pengajian Hanan ini.
Sebab Ustaz Hanan Attaki sendiri dikenal lembut dalam menyampaikan dakwahnya. Diksi-diksinya yang gaul dalam berceramah juga disukai banyak kalangan anak muda.
Dalam beberapa kali pembubaran pengajian Hanan Attaki oleh Banser NU, ustaz asal Aceh itu dianggap berafiliasi dengan HTI, Wahabi, bahkan didanai Yahudi.
Lewat video klarifikasinya yang berjudul DISCLAIMER, Ustaz Hanan Attaki menjelaskan betapa herannya dia dengan berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya itu.
1. Tumbuh di lingkungan NU Aceh
Tumbuh besar di Aceh, Ustaz Hanan Attaki belajar islam di lingkungkan kultur salafiyah. "Kalau salafiyah di Jawa itu ya NU, Aswaja. Orang Aceh menyebutnya salafiyah,” kata Hanan dalam video DISCLAIMER yang dia unggah di kanal YouTube Hanan Attaki pada Kamis (16/2/2023).
“Salafiyah itu artinya Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) kalau di Jawa,” imbuhnya.
2. Menikahi anak kiai NU terpandang di Tuban
Hanan menempuh pendidikan tingginya di Universitas Al Azhar Mesir. Di sana, dia bertemu dengan seorang gadis yang juga berasal dari Indonesia.
“Saya menikahi istri saya di Al Azhar. Dia dari Tuban, keluarga kiai. Keluarga besarnya di Tuban itu keluarga kiai semua, kiai NU tulen," tegasnya.
Bahkan kakek buyut istrinya itu merupakan salah satu pendiri NU cabang Tuban yang juga memiliki pondok pesantren tahfiz Al Quran pertama di Jenu, Tuban.
"Beliau bernama Kiai Husain, kami menyebutnya Mbah Husain. Nama pesantrennya Manbail Fakriyah Alchusainiyah," terangnya.
Tidak sampai di sana Hanan juga menerangkan bahwa mertuanya merupakan pengurus masjid Asmoroqondi di wilayah Palang, Tuban.
Asmoroqondi adalah ayah dari salah satu Wali Songo yakni Sunan Ampel atau Raden Rahmat.
3. Dirikan sekolah NU hingga jadi wakil kepala sekolah
Ustaz Hanan Attaki juga sempat berkiprah di Tuban. Dia ikut menginisiasi pendirian sekolah NU Bina Anak Sholeh, milik mantan Bupati Tuban Fathul Huda.
Dia ikut merumuskan pendiriannya, mengajar di sana, hingga menjadi wakil kepala sekolah. Kini sekolah tersebut menjadi salah satu yang terbesar di Tuban.
Saya kenal dekat dengan beliau (Fathul Huda). Dulu awal sekolahnya berdiri saya ikut mengonsep sampai jadi wakil kepala sekolahnya. Dan itu sekolah NU," bebernya.
4. Ceramah di acara sedekah laut
Tidak hanya berkiprah di dunia pendidikan, Ustaz Hanan Attaki juga sering andil dalam acara keagamaan di masyarakat Tuban. Mulai dari acara sholawatan hingga maulid Nabi.
“Termasuk di kegiatan sedekah laut. Saya juga ceramah di sana, juga ngasih motivasi ke anak-anak muda di sana," terangnya.
5. Pimpin tahlil
Lebih dari itu, Ustaz Hanan Attaki juga menjelaskan bahwa dirinya pernah memimpin acara tahlil. Kegiatan yang amat ditentang oleh kelompok wahabi.
“Karena saya memang tumbuh di keluarga NU. Ada nggak orang wahabi yang mengisi tahlil? Saya mengisi tahlil, saya juga melakukan tahlil untuk keluarga saya sendiri dan orang-orang di kampung,” katanya.
“Coba bayangin, mana ada orang wahabi mimpin tahlilan, sholawatan, mauludan," imbuhnya.
Bahkan dirinya juga kerap mendapat hujatan dari teman-temannya karena dianggap ahli bid’ah. “Saya gak pernah membalas tuh. Karena saya selalu mengedepankan respek kepada orang lain. Biarkan saja orang menghina kita, nggak akan merendahkan kita juga kok," pungkasnya.
Load more