Jakarta, tvOnenews.com - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam, menyebutkan faktor diabetes yang menyerang anak-anak didominasi faktor didapat ketimbang genetik.
“Nah, ketika faktor NIDDM ini berarti ada problem bagaimana bawakan diabetes pada anak itu kan intinya pola makan kegemukan karena jumlah dikonsumsi makanan berat lebih banyak daripada kalori yang dikeluarkan,” sambung dia.
Sehingga, Ari melihat isu diabetes pada anak ini persoalan yang serius. Lantaran sebelumnya, angka diabetes pada anak tidak setinggi saat ini.
“Jadi ini adalah isu diabetes pada anak ini yang sebelumnya tidak ada, berarti bisa kita bilang ada masalah. Mungkin faktor didapat, dan harus mengatur pola makan anak,” katanya.
Bahkan Ari merekomendasikan para orang tua untuk menjaga pola makan anaknya sejak bayi, jangan sampai tumbuh kembang anak menjadi obesitas.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data terkait kasus diabetes pada anak yang meningkat 70 kali lipat per Januari 2023. Sebanyak 1.645 pasien anak penderita diabetes tersebar di 13 kota di Indonesia.
Sebanyak 320 anak di Surabaya dan sekitarnya menderita penyakit diabetes. data tersebut diperoleh dari jumlah pasien anak-anak yang dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya selama tahun 2022.
Dokter spesialis Anak RSUD dr Soetomo Surabaya, Muhammad Faizi mengatakan, jumlah 320 anak yang mengalami diabetes ini terdiri dari 230 pasien tipe satu dan 90 pasien tipe dua.
Lebih lanjut Faizi menjelaskan, penderita diabetes tipe satu ini tidak dapat memproduksi insulin di dalam pankreasnya.
“Jadi tipe ini, anak akan bergantung pada suntikan injeksi insulin selama menderita penyakit diabetes ini,” tutur Faizi di RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (9/2/2023). (agr/muu)
Load more