Trisha Eungelica menjadi sorotan publik usai ayahnya, Ferdy Sambo divonis hukuman mati atas kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat. Pasalnya, dia selalu setia memberikan dukungan kepada ayah dan ibunya, Putri Candrawathi.
“Iloveuboth,” tulis Trisha Eungelica pada Minggu (12/2/2023).
Meski foto itu tampak terpotong. Terlihat foto Ferdy Sambo terlihat menggunakan kaos polo berwarna putih. Dia tengah berpelukan erat dengan sosok diduga Putri Candrawathi.
Kini, tepat 2 hari setelah Ferdy Sambo dijatuhkan vonis mati pada Senin (13/2/2023), Trisha Eungelica justru mengunggah video TikTok yang membuat netizen geger.
Pasalnya, anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu tidak lagi bersedih. Trisha Eungelica justru asik membuat video TikTok dan terlihat begitu senang.
Sebuah video yang diunggah akun TikTok @troasang pada Rabu (15/2/2023) menampilkan Trisha yang melakukan lipsync sebuah lagu dengan menggunakan efek gambar hati.
“Udah debuan di draft,” tulis Trisha Eungelica.
Unggahan ini pun sontak membuat netizen heboh dan meninggalkan berbagai komentar pedas.
“Dia masih happy krna tau si ayah g bakal d hukum mat1..smg allah adil ya allah,” kata netizen.
“Mungkin dia tau episode selanjutnya,” komentar netizen.
“kalo aku jd kamu udah gasemangat ngapa2in lho kak,” ujar netizen.
“duit msh banyak aman ya gess,” tulis netizen.
Hotman Paris Sebut Ferdy Sambo Punya Celah Untuk Bebas Vonis Mati
Ferdy Sambo dihukum mati berdasarkan pasal 100 KUHP 2023 atas pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Pasal ini sendiri baru disahkan pada bulan Desember 2022 silam, yang mana dalam pasal tersebut tertulis bahwa terdakwa yang dijatuhkan vonis mati akan mendapat masa percobaan selama 10 tahun.
Tentunya, peraturan ini menuai banyak kritikan dari berbagai pihak termasuk pengacara terkenal Hotman Paris Hutapea.
“Saya baca di KUHP pidana yang baru ini gue pusing, nalar hukumnya di mana ini orang-orang yang membuat undang-undang,” kata Hotman Paris dikutip dari Instagram @undercover.id pada Selasa (14/2/2023).
Hotman Paris lalu membacakan isi pasal 100 KUHP 2023 yang digunakan sebagai dasar vonis hukuman mati Ferdy Sambo.
“Di pasal 100 disebutkan seseorang terdakwa yang dijatuhkan hukuman mati gak bisa langsung dihukum mati harus dikasih kesempatan 10 tahun,” kata Hotman Paris.
“Apakah dia berubah berkelakuan baik ya nanti bakal mahal deh surat keterangan kelakuan baik oleh kepala lapas penjara daripada dihukum mati. Orang berapapun akan mau, mau mempertaruhkan apapun untuk mendapatkan surat keterangan kelakuan baik dari kepala lapas penjara,” sambungnya.
Hotman Paris juga mempertanyakan tujuan dari pasal 100 KUHP itu, padahal Ferdy Sambo telah melewati berbagai persidangan dan vonis mati atas kasus pembunuhan Brigadir J.
“Jadi apa artinya gitu loh, sudah persidangan sudah divonis pakai hukuman mati tapi tidak boleh dihukum mati. Harus menunggu 10 tahun untuk melihat apakah mental berubah menjadi kelakuan baik,” sindir pengacara kondang itu.
Diketahui, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 100 ayat 1 berbunyi:
“Hakim menjatuhkan pidana mati dengan masa percobaan selama 10 tahun dengan memerhatikan rasa penyesalan terdakwa dan ada harapan untuk memperbaiki diri atau peran terdakwa dalam tindak pidana,”.
Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 100 ayat 2 berbunyi:
“Pidana mati dengan masa percobaan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 harus dicantumkan dalam putusan pengadilan.”.
Hotman Paris menilai pasal terbaru ini justru akan berpotensi sebagai bisnis surat kelakuan baik dalam penjara.
“Ya dipenjara kan, yang menentukan kelakuan baik kan kepala lapas. Waduh, sudah pasti surat keterangan kelakuan baik akan menjadi surat yang paling mahal harganya di dunia,” pungkasnya. (rka)
Load more