Adana, Turki - Tim penyelamat terus berjuang untuk mencari korban selamat yang ada reruntuhan ribuan bangunan di Turki Timur dan Suriah. Korban tewas bertambah menjadi 4.983 orang.
Seluruh negara mulai mengirimkan bantuan ke Turki dan Badan Manajemen Bencana Turki mengatakan sudah ada 24.400 personel. Ada hampir lebih 6000 bangunan yang telah runtuh di Turki. Proses pencarian tidak maksimal karena luasnya daerah terdampak gempa.
Upaya untuk mencapai korban selamat juga terhalang oleh suhu di bawah titik beku dan hampir 200 gempa susulan, yang membuat pencarian melalui struktur yang tidak stabil berbahaya.
Salah satu korban gempa, Nurgul Atay, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia dapat mendengar suara ibunya di bawah puing-puing bangunan yang runtuh di kota Antakya, ibu kota Provinsi Hatay. Namun, segala upaya yang telah dilakukan untuk masuk ke reruntuhan itu sia-sia tanpa kru penyelamat dan alat berat untuk membantu.
Sementara di Provinsi Hatay, tepat di barat daya pusat gempa, para pejabat mengatakan sebanyak 1.500 bangunan hancur dan banyak orang melaporkan kerabat mereka terjebak di bawah reruntuhan.
Di area tempat tim bekerja, sesekali sorakan terdengar sepanjang malam saat para penyintas dibawa keluar dari reruntuhan.
Gempa tersebut, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, membuat penduduk Damaskus dan Beirut bergegas ke jalan dan dirasakan hingga Kairo.
Organisasi bantuan medis Doctors Without Borders mengkonfirmasi Selasa bahwa salah satu anggota stafnya termasuk di antara yang tewas setelah rumahnya di provinsi Idlib Suriah runtuh, dan yang lain telah kehilangan anggota keluarga.
Sebuah kapal angkatan laut telah berlabuh pada hari Selasa di pelabuhan Provinsi Iskenderun, dimana sebuah rumah sakit runtuh. Asap hitam tebal mengepul dari area lain di pelabuhan, di mana petugas pemadam kebakaran belum bisa memadamkan api yang berkobar di antara kontainer pengiriman yang roboh akibat gempa.
Di kota Gaziantep, Turki, ibu kota provinsi sekitar 33 kilometer (20 mil) dari pusat gempa, orang-orang berlindung di pusat perbelanjaan, stadion, masjid, dan pusat komunitas.(chm)
Load more