Beijing, China - Gelombang protes besar terjadi di pabrik Iphone yang berada Kota Zhengzhou, China. Ironisnya, polisi memukuli pekerja yang melakukan protes mulai dari hari selasa hingga hari rabu waktu setempat.
Protes ini terjadi karena perusahaan (Foxconn) telah merubah ketentuan gaji yang sempat ditawarkan di awal.
Salah satu pekerja Li Sanshan kepada APNews mengatakan bahwa Foxconn menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk menarik lebih banyak pekerja ke pabrik Zhengzhou untuk merakit iPhone 14, yang dijual mulai dari $799 di Amerika Serikat.
Li mengatakan dia berhenti dari pekerjaan katering ketika dia melihat iklan yang menjanjikan 25.000 yuan (sekitar Rp54,6 juta) untuk dua bulan kerja. Itu akan menjadi kenaikan yang signifikan di atas gaji rata-rata untuk jenis pekerjaan ini di daerah tersebut.
Setelah karyawan tiba, perusahaan mengatakan mereka harus bekerja dua bulan tambahan dengan gaji lebih rendah untuk menerima 25.000 yuan, menurut Li.
“Foxconn merilis tawaran perekrutan yang sangat menggiurkan, dan pekerja dari seluruh penjuru negeri datang, hanya untuk mengetahui bahwa mereka telah dibodohi,” katanya.
Protes di Zhengzhou berlangsung hingga Rabu pagi ketika ribuan pekerja berkumpul di luar asrama dan menghadapi pekerja keamanan pabrik, menurut Li. Apple Inc. tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Perusahaan sebelumnya memperingatkan pengiriman iPhone 14 akan tertunda setelah akses ke zona industri di sekitar pabrik Zhengzhou, yang menurut Foxconn mempekerjakan 200.000 orang, ditangguhkan setelah wabah.
Perusahaan membantah apa yang dikatakannya sebagai komentar online bahwa karyawan dengan virus tersebut tinggal di asrama di pabrik Zhengzhou. Dikatakan fasilitas didesinfeksi dan lulus pemeriksaan pemerintah sebelum karyawan pindah.
“Mengenai kekerasan apapun, perusahaan akan terus berkomunikasi dengan karyawan dan pemerintah untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi,” demikian pernyataan perusahaan.
Protes di Zhengzhou terjadi saat Partai Komunis yang berkuasa menghadapi meningkatnya frustrasi tentang pembatasan di daerah-daerah di seluruh China yang telah menutup toko dan kantor serta mengurung jutaan orang di rumah mereka.
Itu telah berkembang menjadi protes di beberapa kota. Video di media sosial menunjukkan penduduk merobohkan barikade yang didirikan untuk menegakkan penutupan lingkungan.
Partai yang berkuasa berjanji bulan ini untuk mencoba mengurangi gangguan dengan mempersingkat karantina dan membuat perubahan lainnya. Tetapi partai tersebut berpegang teguh pada strategi "nol-COVID" yang bertujuan untuk mengisolasi setiap kasus sementara pemerintah lain mengendurkan kontrol dan mencoba hidup dengan virus.(chm)
Load more