Awal tahun ini, Pichai memperkenalkan upaya yang disebut ‘Simplicity Sprint’ sebagai tanggapan atas kekhawatiran bahwa produktivitas perusahaan secara keseluruhan tidak sesuai dengan jumlah karyawan yang mereka miliki.
Tak hanya Google, Badai PHK juga melanda perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dunia seperti Amazon, Facebook Meta, hingga Twitter.
Pekan lalu, The New York Times melaporkan bahwa Amazon sedang bersiap untuk memberhentikan 10.000 staf dari organisasi perangkatnya, divisi ritel, serta divisi sumber daya manusia.
Pada awal bulan ini, pemilik Facebook Meta mengatakan telah merumahkan ribuan karyawan, setara dengan 13 persen tenaga kerjanya.
Elon Musk juga memberhentikan hampir setengah dari tenaga kerja Twitter awal bulan ini hanya beberapa hari setelah menutup kesepakatan untuk membeli raksasa media sosial itu seharga 44 miliar dolar dan menjadi pemilik barunya.
“Mengenai pengurangan kekuatan Twitter, sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari 4 juta dolar sehari. Setiap orang yang keluar ditawari pesangon selama tiga bulan, yang (jumlahnya) 50 persen lebih dari yang diwajibkan secara hukum,” kata Musk.
Di Indonesia, Shopee dan GoTo juga telah melakukan PHK besar-besaran. (amr)
Load more