Washington DC - Presidensi G20 Indonesia menekankan pentingnya urgensi kerangka kecukupan modal untuk meningkatkan peran dan kapasitas pembiayaan berbagai Bank Pembangunan Multilateral (MDB).
“Kerangka kecukupan modal adalah solusi tepat yang dapat membantu optimalisasi neraca MDB, baik dalam pembahasan risk appetite, pembiayaan kreatif maupun pemanfaatan lebih banyak callable capital,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pidato kunci dalam Konferensi Peningkatan Peran dan Kapasitas MDB dalam Pembiayaan Pembangunan di Washington DC, AS, Rabu (12/10/2022)
Sri Mulyani mengatakan, pemegang saham telah mempertimbangkan kemungkinan adanya adaptasi terhadap kerangka kerja saat ini untuk memaksimalkan kapasitas pembiayaan MDB yang finalisasinya sudah dilakukan pada Juli 2022 atas dukungan Presidensi Indonesia.
“Laporan itu menunjukkan bahwa pembebasan modal di neraca MDB, yang berpotensi dapat menyediakan pembiayaan tambahan, tentu saja termasuk solusi yang cukup menjanjikan dalam situasi saat ini,” ujarnya.
Saat ini, kebutuhan negara-negara terhadap MDB yang meliputi Bank Dunia serta empat bank pembangunan regional seperti Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Pembangunan Afrika (ADB), Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) serta Kelompok Bank Pembangunan Antar Amerika (IDB) sangat tinggi.
Load more