Informasi bohong itu juga menyebutkan bahwa program tersebut diperuntukkan bagi PATI dari Indonesia, Bangladesh, China, Filipina, India, Kazakhstan, Kamboja, Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Thailand, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Vietnam.
"Saya dapat selebaran itu dari warga kita yang ada di daerah Muar, Johor. Mereka tanya kebenarannya, dan saya segera bikin pengumuman (itu hoaks)," ujar Rizali.
Untuk sementara ini, ia mengatakan KJRI Johor Bahru belum menerima laporan orang yang tertipu dari informasi palsu tersebut. Ia meminta agar para WNI ikut memberantas praktik penipuan dan penyebaran hoaks semacam itu. (ant/ari)
Load more