Sumatera - Mobil putri seorang tokoh Ultranasionalis Rusia diduga dibom di luar Moskow pada Sabtu (20/8/2022) malam. Akbiat kejadian itu, Darya Dugina yang merupakan putri seorang tokoh Ultranasionalis Rusia tewas di dalam mobilnya.
Dilansir dari Antara, korban pengboman itu merupakan anak perempuan Alexander Dugin, tokoh yang menyarankan agar Rusia menduduki Ukraina.
"Darya tewas setelah bom meledakkan mobil yang sedang dikendarainya," kata Tim Penyelidik Moskow, seperti yang dikutip tvonenews.com dari Antara, Minggu (21/8/2022).
Berdasarkan informasi dari kantor berita pemerintahan Rusia, TASS menjelaskan, seorang teman korban melaporkan bahwa kendaraan tersebut milik ayah Darya, yang kemungkinan menjadi target serangan.
Untuk diketahui, Alexander Dugin dan puterinya sedang menghadiri sebuah festival di luar Moskow dan mereka bertukar mobil sebelum kejadian.
Selain itu, rekaman TV yang menyertai pernyataan itu memperlihatkan para penyelidik sedang mengumpulkan serpihan dan pecahan mobil dari lokasi kejadian.
Para penyelidik menyebut Darya Dugina sebagai jurnalis dan pakar politik. Selain itu, penyidik mengatakan telah menetapkan insiden itu sebagai kasus pembunuhan dan akan melakukan uji forensik untuk memastikan apa yang terjadi.
Kemudian penyidik pun mempertimbangkan semua versi saat menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.
Di samping itu, Alexander Dugin telah lama mengusulkan adanya penyatuan wilayah-wilayah berbahasa Rusia dalam sebuah imperium besar Rusia yang baru.
Dia menginginkan imperium itu mencakup Ukraina, negara tempat pasukan Rusia kini sedang melakukan apa yang disebut oleh Moskow sebagai operasi militer khusus untuk melucuti militer negara tetangganya itu.
Pengaruh Dugin, yang ikut dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat, terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjadi perdebatan. Bahkan, sebagian pengamat menilai pengaruhnya signifikan, sedangkan yang lain mengatakan pengaruhnya sedikit saja.
Selanjutnya, Darya Dugina merupakan wanita berusia 30 tahun, yang mendukung gagasan ayahnya dan pernah muncul di televisi pemerintah untuk mendukung tindakan Rusia di Ukraina.
Dia juga pernah mengatakan bahwa Ukraina akan hancur jika menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Sementara itu, dalam pernyataan di bulan Maret, Departemen Keuangan AS mengatakan, bahwa Darya Dugina, pemimpin redaksi situs United World International, telah dimasukkan ke dalam daftar sanksi AS. (Aag)
Load more