Biden mengatakan, mereka juga membahas soal energi dan bahwa dia berharap melihat Saudi, sebagai penghasil minyak utama, lebih banyak bertindak di bidang energi dalam beberapa pekan mendatang.
Kepentingan menyangkut energi dan keamanan membuat Biden dan para pembantunya memutuskan untuk tidak mengisolasi Saudi --sang raksasa minyak di kawasan Teluk-- yang tengah memperkuat hubungan dengan Rusia dan China itu, meskipun Biden merasa muak atas pembunuhan Khashoggi.
Biden ingin "menyelaraskan kembali " hubungan AS dengan Arab Saudi dan bukan memutusnya, kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan. Jeddah akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Arab pada Sabtu.
Biden akan membahas keamanan energi dengan para pemimpin negara Teluk penghasil minyak dan berharap OPEC+ bertindak lebih untuk menambah produksi. "Saya lakukan apa pun untuk meningkatkan pasokan ke Amerika Serikat, yang saya harapkan dapat terwujud," katanya.
Biden menambahkan, bahwa para petinggi Saudi sepakat dengan urgensi persoalan itu dan dia memperkirakan akan ada langkah lanjutan dalam beberapa pekan mendatang. Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan, belum ada perjanjian apa pun tentang minyak.
Dia mengatakan, Saudi dan OPEC akan mengambil keputusan sesuai kondisi pasar, bukan berdasarkan "histeria" atau "politik". Kelompok negara OPEC+ yang mencakup Rusia akan bertemu pada 3 Agustus.
Biden, yang terbang ke Jeddah setelah mengunjungi Israel, memuji langkah-langkah Saudi yang dipandang sebagai tanda pemulihan hubungan dengan Israel. Dia berharap, keputusan Saudi untuk mengizinkan lebih banyak penerbangan dari Israel akan membawa kedua negara pada normalisasi hubungan yang lebih luas.
Load more