Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara tidak sengaja membiayai putranya, Hunter Biden, menggunakan jasa pelacur di Eropa timur, sebut Washington Examiner, Senin (27/6/2022) waktu Amerika.
Joe Biden mengirim putranya, Hunter Biden, USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,48 miliar untuk membantunya membayar tagihan selama 2 bulan dari Desember 2018-Januari 2019. Temuan itu diungkap Washington Examiner melalui catatan keuangan dari laptop Hunter yang ditinggalkan di sebuah bengkel komputer di Delaware.
Di masa 2 bulan itu, Hunter Biden disebut Washington Examiner, telah menghabiskan lebih dari $30.000 untuk pekerja seks komersial (PSK) antara November 2018 dan Maret 2019. Catatannya menunjukkan banyak yang terkait dengan alamat email yang berbasis di Rusia dan terhubung ke "agensi model eksklusif" yang disebut UberGFE.
Media itu juga mengunggah video yang mereka sebut percakapan Hunter Biden dengan seorang pelacur.
Informasi yang diungkap Washington Examiner ini juga dimuat dalam NY Post di hari yang sama.
"Joe Biden mengirimi Hunter $ 5.000 sementara putranya terlibat secara aktif engan satu pendamping dan juga diyakinkan untuk mengirim $ 20.000 lagi untuk membayar masa tinggalnya di program rehabilitasi narkoba New York yang tidak pernah membuahkan hasil, menurut laporan itu," tulis NY Post.
Saat ini pemeriksaan tengah berlangsung. Namun sejauh ini, menurut NY Post, Joe Biden tidak mengetahui sebagian uang yang dia kirimkan pada putranya digunakan untuk pelacur.
"Dalam satu pesan Februari 2019 kepada seorang wanita bernama Eva, Hunter Biden mengatakan kepada titik kontak di UberGFE bahwa akunnya untuk sementara dibekukan karena mencoba membayar pekerjanya dengan akun email Rusia adalah 'terlalu banyak bendera merah' untuk banknya," sebut NY Post.
Load more