Jakarta - Gempa berkekuatan 6.1 magnitudo mengguncang Afganistan . Lebih dari 1.000 orang dinyatakan menjadi korban atas keganasan bencana alam tersebut pada Rabu (22/6/2022). Gempa yang tejadi berpusat 44 km bagian tenggara didekat perbatasan Pakistan.
Setelah terjadi gempa yang dahsyat tersebut, warga yang selamat dari bencana alam berbondong-bondonh untuk menyelamatkan korban yang tertimpa reruntuhan bangunan. Berbagai cara telah dilakukan, bahkan warga sempat menggunakan tangan untuk menggali tanah yang menimbun warga.
Sembari mendengarkan arahan dari pemimpinnya, warga yang selamat beramai-ramai menggali liang lahat untuk memakamkan korban secara masal. Pasalnya dari kejadian tersebut, ada lebih dari 1.000 orang dinyatakan menjadi korban. Peristiwa bencana alam tersebut juga menjadi perbincangan hangat negara-negara lain.
Arup Khan (22) seorang warga yang selamat dari bencana alam gempa bumi yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit ibu kota provinsi Paktika, Sharan, mengatakan bahwa saat terjadinya gempa bumi situasi yang terjadi sangat mengerikan. Disekelilingnya hanya suara gemuruh reruntuhan tanah dan bangunan, serta jeritan-jeritan warga lainnnya.
Tangisan terjadi kemana-mana, mulai dari anak-anak yang ketakutan sampai orang dewasa yang berhamburan sembari berteriak-teriak. Selain itu, keluarga Arup Khan pada saat terjadinya peristiwa bencana alam sedang tertimbun di bawah lumpur.
Sampai dengan saat ini, para tim penyelamat sedang berusaha keras membongkar reruntuhan bangunan guna menemukan korban yang masih selamat maupun meninggal dunia. Bertepatan dengan terjadinya gempa bumi, hujan lebat sedang mengguyur daerah tersebut. Sehingga material pegunungan seperti tanah, batu, dan lumpur dengan derasnya turun menjadi longsoran yang besar menimbun desa tersebut.
Bekas longsoran tersebut membuat evakuasi korban sulit dilakukan. Sungguh miris nasib warga Afghanistan, ditengah krisis yang terjadi pasca pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus 2022 lalu, masih saja terkena bencana alam yang sangat dahsyat ini.
Mohammad Amin Huzaifa selaku Kepala Departemen Informasi dan Kebudayaan di Paktika, Provinsi yang sedang dilanda bencana berpendapat,
"Orang-orang menggali kuburan demi kubura,” ungkapnya dikutip dari Reuters.
Amin juga menambahkan, di Paktika saja setidaknya 1.000 orang tewas dan 1.500 orang korban gempa mengalami luka-luka.
"Orang-orang masih terjebak direruntuhan," lanjutnya.
Foto-foto dan video yang banyak diunggah dimedia sosial memperlihatkan bangunan-bangunan yang runtuh di berbagai daerah Paktika. Foto-foto tersebut telah membuktikan kedahsyatan bencana alam berupa gempa bumi ya g terjadi di negara Afghanistan.
Koordinator bidang kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, mengungkapkan bahwa ada sekitar 2.000 rumah hancur akibat bencana alam tersebut. Gempa semacam ini bukan satu-satunya yang terjadi di Afghanistan, pasalnya gempa sering terjadi di Afghanistan terutama di pegunungan Hindu Kush didekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India.
Sebelumnya, pada tahun kisaran 1998 pernah terjadi gemoa bumi yang lebih dahsyat di Afghanistan. Gempa tersebut terjadi di timur laut negara Afghanistan dengan menewaskan 5.000 orang di provinsi Takhar dan. Badakshan.
Kemudian di tahun 2015 Afghanistan membali diguncang gempa bumi dengan kekuatan 7.5 magnitudo. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan di kedua negara, yaitu Afghanistan dan Pakistan. Dari kedua negara tersebut, terdapat 380 korban jiwa meninggal dunia.
Getaran gempa yang terjadi pada tahun 2022 ini di Afghanistan juga dirasakan oleh warga Pakistan. Getaran gempa masih terasa cukup keras saat berada di negara Pakistan. Hal tersebut terjadi karena letak geografis antar kedua negara saling berdekatan.(rem)
Load more