Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan akan melakukan kunjungan ke negara Arab Saudi dan Israel pada bulan depan.
Salah seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengonfirmasi perihal kunjungan Biden ke Arab Saudi dan Israel masih dalam tahap perencanaan.
"Kami tidak memiliki rincian perjalanan lebih lanjut untuk dikonfirmasi, kami akan segera mengumumkannya jika sudah selesai dibicarakan," ucap juru bicara itu, seperti yang dikutip tim tvOneNews, Senin (13/6/2022).
Sebelumnya Gedung Putih menyampaikan bahwa Presiden Biden menyebut Mohammed bin Salman (MBS) sebagai 'paria' atas perannya dalam kasus pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, selaku kolumnis media ternama AS, The Washington Post.
Kabarnya mantan manajer umum dan pemimpin redaksi Al Arab News Channel, Khashoggi, dibunuh dan dimutilasi di dalam gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Kasus pembunuhan Khashoggi telah menodai citra MBS selaku reformis.
Pemerintah Saudi dengan tegas menyangkal dan menegaskan bahwa MBS tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Sehingga agenda kunjungan itu memiliki tujuan untuk memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.
Selain itu, Biden juga sedang berusaha mencari cara bagaimana menurunkan harga bensin di negaranya.
Sementara, Adam Schiff selaku Ketua Komisi Intelijen pada House of Representatives (HOR/DPR AS) dengan tegas menolak rencana kunjungan ke Arab Saudi.
"Saya tidak akan pergi. Saya tidak akan menjabat tangannya. Dia adalah seseorang yang membantai seorang penduduk Amerika, memutilasinya menjadi beberapa bagian dan terencana," tegas pria 61 tahun itu dalam acara CBS 'Face the Nation', seperti dikutip tim tvOneNews, Senin (13/6/2022). gan/put
Load more