Karachi, Pakistan - Ratusan pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan dari partai Pakistan Tehreek E-Insaaf bentrok dengan aparat keamanan saat menggelar unjuk rasa di kota Karachi, Pakistan Rabu (25/5/2022) waktu setempat.
Ratusan simpatisan partai yang saat ini menjadi oposisi menggelar unjuk rasa agar dilakukannya pemilihan umum yang baru. Dalam aksi unjuk rasa tersebut terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian.
Pengunjuk rasa melempari aparat dengan batu yang dibalas dengan tembakan gas air mata dari aparat kepolisian. Akibatnya sejumlah aparat dan pengunjuk rasa terluka. Selain itu, aparat kepolisian menahan puluhan pengunjuk rasa yang dianggap sebagai provokator.
Shahbaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan sekarang telah melarang digelarnya unjuk rasa dan telah memperingatkan akan menahan Imran Khan jika terus menyerukan aksi unjuk rasa. Sebelum aksi unjuk rasa digelar pihak keamanan juga telah memblokade ruas jalan utama menuju ibu kota Islamabad.
Imran Khan seorang mantan bintang kriket yang menjadi politisi Islam menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan selama lebih dari tiga setengah tahun sampai bulan lalu ia digulingkan melalui mosi tidak percaya di parlemen. Sejak itu, ia telah menggelar aksi unjuk rasa dengan ribuan pendukungnya di seluruh Pakistan.
Khan mengatakan penggulingan dirinya sebagai perdana menteri adalah hasil dari plot dan kolusi yang diorganisir Amerika Serikat dengan Sharif. Washington telah membantah melakukan intervensi politik Pakistan.
Terlepas dari larangan menggelar aksi unjuk rasa, Khan bersikeras unjuk rasa besar-besaran dan damai akan berlanjut sampai pemerintah Pakistan setuju mengadakan pemilihan baru tahun ini bukan pada 2023 seperti yang dijadwalkan. (ap/adk/ade)
Load more