Putin Telepon Xi, Siap Mediasi Israel-Iran: Jangan Lewat Jalur Militer!
- APTN
tvOnenews.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kesiapan Moskow untuk menjadi mediator dalam konflik Iran dan Israel kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Hal tersebut diungkap Kremlin usai percakapan telepon antara kedua pemimpin pada Kamis (19/6), yang turut membahas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, menyebut pembicaraan yang berlangsung selama sekitar satu jam itu berlangsung dalam suasana hangat dan konstruktif. Ia menjelaskan bahwa Rusia dan Tiongkok memiliki pandangan sejalan mengenai krisis tersebut.
Dalam percakapan itu, kedua pemimpin mengecam keras tindakan militer Israel yang dinilai melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan norma hukum internasional.
Putin juga melaporkan hasil komunikasinya dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pasca serangan Israel ke wilayah Iran pekan lalu.
Putin menegaskan bahwa Rusia siap menjalankan peran mediasi jika diperlukan. Xi menyambut baik tawaran tersebut dan menilainya sebagai langkah positif untuk menurunkan eskalasi.
Keduanya juga sepakat bahwa konflik serta persoalan terkait program nuklir Iran tidak bisa diselesaikan melalui kekuatan militer, melainkan melalui jalur politik dan diplomatik. Putin dan Xi turut menginstruksikan kementerian serta lembaga terkait di masing-masing negara untuk menjaga komunikasi intensif dalam beberapa hari ke depan.
Diketahui, Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Iran pada Jumat pekan lalu, menargetkan fasilitas nuklir dan pangkalan militer. Iran merespons dengan meluncurkan rudal ke sejumlah wilayah Israel. Sementara itu, Rusia mengutuk serangan awal Israel dan menyerukan agar situasi tidak semakin memburuk.
Pada akhir pekan, Putin juga berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui sambungan telepon untuk membahas kemungkinan menghidupkan kembali perundingan nuklir Iran.
Mengutip laporan CBS, Trump disebut masih membuka opsi intervensi militer terhadap Iran dan telah menyetujui rencana serangan, meski belum ada keputusan final yang diambil.(chm)
Load more