Imbas Ucapan Kontroversial Dirinya yang Bilang Tidak Beli Beras Karena Terlalu Banyak Terima Hadiah dari Pendukung, Menteri Pertanian Jepang Undur Diri
- Anadolu
Jakarta, tvOnenews.com - Imbas ucapan kontroversialnya, Menteri Pertanian Jepang Taku Eto mengundurkan diri pada Rabu (21/5/2025).
Dia mengundurkan diri setelah menuai kecaman atas pernyataannya yang menyebut dirinya tidak membeli beras karena terlalu banyak menerima hadiah dari para pendukung.
Sontak pernyataan Eto menimbulkan tekanan politik baru bagi Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba yang popularitasnya tengah menurun akibat masalah biaya hidup terutama harga beras yang melonjak.
Setelah menerima pengunduran diri Eto, Ishiba bertanggung jawab penuh karena telah memilih dan mempertahankan Eto di tengah gelombang kritik publik.
“Saya akan menerima semua kritik,” kata Ishiba dikutip pada Kamis (22/5/2025).
Eto menyerahkan surat pengunduran diri di kantor Ishiba hanya beberapa jam sebelum Ishiba dijadwalkan berhadapan dengan para pemimpin partai oposisi di parlemen yang secara bulat telah menyerukan agar Eto mundur.
“Saya bertanya pada diri sendiri apakah pantas bagi saya untuk tetap memimpin kementerian di saat kritis seperti sekarang ketika harga beras melonjak. Saya menyimpulkan bahwa tidak,” kata Eto.
“Saya sekali lagi meminta maaf kepada masyarakat atas komentar saya yang sangat tidak pantas terutama di tengah perjuangan mereka menghadapi kenaikan harga beras,” sambungnya.
Adapun ucapan kontroversial Eto muncul setelah Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang memutuskan untuk melepaskan stok darurat beras hingga Juli dalam upaya menurunkan harga pasar yang telah melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Eto dikenal sebagai salah seorang pakar kebijakan pertanian terkemuka di partai yang berkuasa dan pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian selama satu tahun di bawah pemerintahan PM Shinzo Abe.
Dalam acara penggalangan dana partai, Eto mengatakan, “Saya tidak membeli beras. Karena para pendukung saya memberikannya begitu banyak. Stok di rumah saya sudah cukup untuk dijual”.
Ucapan kontroversial itu pun menuai kecaman. Kemudian dia mengklarifikasi bahwa ucapan itu dimaksudkan sebagai gurauan.
Meski demikian, pada akhirnya dia mengakui telah melampaui batas sehingga memicu pertanyaan dari para anggota parlemen oposisi mengenai kelayakannya menjabat sebagai menteri. (ant/nsi)
Load more