Terungkap! Pria Ini Akui Bunuh 90 Orang, Sampai-sampai Diburu FBI Gegara Hal Ini
- Istockphoto
tvOnenews.com - Seorang pria lanjut usia sampai diburu FBI karena diduga telah melakukan pembunuhan sadis, bahkan disinyalir korbannya mencapai 90 orang.
Samuel Little, nama yang kini terukir kelam dalam sejarah kriminal Amerika Serikat, disebut-sebut sebagai pembunuh berantai paling produktif sepanjang masa.
Pria ini mengaku telah menghabisi nyawa 90 perempuan dalam rentang waktu hampir empat dekade, menjadikan kasusnya sebagai salah satu tragedi kriminal paling menyeramkan di dunia modern.
Kasus ini kembali mencuat ke publik setelah Little, yang telah mendekam di penjara sejak 2012, mengungkap pengakuan mengejutkan kepada penyelidik FBI.
Pengakuannya tidak main-main—ia menyebut satu demi satu kota di seluruh Amerika Serikat, lengkap dengan jumlah korban yang ia klaim telah dibunuh.
"Jackson, Mississippi - satu; Cincinnati, Ohio - satu; Phoenix, Arizona - tiga; Las Vegas, Nevada - satu," jelas Analis Kejahatan ViCAP, Christina Palazzolo, dalam laporan resmi FBI (FBI.gov, 2018).
Samuel Little saat ini tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup setelah pada 2014 dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan tiga perempuan di Los Angeles pada akhir 1980-an.
Vonis yang dijatuhkan adalah tiga kali hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Dia sebelumnya ditangkap di sebuah tempat penampungan tunawisma di Kentucky, dan DNA-nya kemudian cocok dengan tiga kasus pembunuhan dingin yang sempat tak terpecahkan (BBC Indonesia, 2018).
Modus operandi Little sungguh mencengangkan. Ia menyasar perempuan miskin, pecandu narkoba, atau pekerja seks komersial korban-korban yang sering luput dari perhatian hukum.
Sebagian besar korban dicekik tanpa meninggalkan jejak kekerasan mencolok seperti luka tusuk atau tembakan.
"Tanpa tanda-tanda mencolok, banyak kematian yang awalnya tak dikategorikan sebagai pembunuhan, melainkan dianggap overdosis atau akibat alami," tulis FBI dalam laporannya (FBI.gov, 2018).
ViCAP, unit khusus FBI yang menangani kejahatan kekerasan berantai, mulai mengaitkan Little dengan puluhan kasus tak terpecahkan sejak tahun 1970 hingga 2005.
Sebuah pola mengerikan mulai terbentuk ketika informasi kasus dari berbagai negara bagian dikumpulkan dan dianalisis.
“Pelajaran berharga dari kasus ini adalah pentingnya berbagi data antar lembaga hukum,” ujar Kevin Fitzsimmons, pengawas ViCAP (FBI.gov, 2018).
Salah satu titik balik investigasi terjadi ketika petugas dari Odessa, Texas yang tengah menangani pembunuhan Denise Christie Brothers memutuskan untuk mewawancarai Little.
- FBI Gov
Detektif James Holland bersama tim ViCAP langsung terbang ke California untuk bertemu Little, yang saat itu bersedia memberikan informasi dengan harapan bisa dipindahkan ke penjara lain.
Meskipun Samuel Little telah mengaku membunuh 90 orang, hingga saat ini FBI baru dapat mengkonfirmasi keterlibatannya dalam 60 kasus.
Proses identifikasi sisanya masih berlangsung. Dalam setiap wawancara, Little dengan detil menjelaskan bagaimana dan di mana ia membunuh korbannya, sering kali menggambar wajah mereka dari ingatan.
Beth Silverman, jaksa dari Los Angeles yang menuntut Samuel di tahun 2014, menyatakan bahwa kegagalan banyak kepolisian di masa lalu telah memungkinkan Little lolos dari jerat hukum berkali-kali.
“Ia lolos berulang kali, lagi, dan lagi, dan lagi,” ujar Silverman kepada The New York Times (NYT, 2018).
Kini di usianya yang ke-78, kondisi kesehatan Samuel Little dikabarkan memburuk. Ia dipindahkan ke penjara di Texas dan diperkirakan akan menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi, tanpa ada peluang untuk bebas.
FBI masih terus melanjutkan investigasi, menggali lebih dalam dari ingatan sang pembunuh berantai yang telah mengoyak kehidupan puluhan keluarga di Amerika.
Kasus ini menjadi pengingat mengerikan bahwa kejahatan besar dapat tertutup rapat selama puluhan tahun, hingga satu per satu kepingan teka-teki itu dibuka lewat kerja sama dan teknologi modern. (udn)
Load more