tvOnenews.com - Pesawat Jeju Air 7C2216 yang menggunakan Boeing 737-800 mengalami kecelakaan tragis di Bandara Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, setelah menjalani 13 penerbangan hanya dalam 48 jam.
Insiden ini terjadi pada Minggu (29/12/2024) ketika pesawat gagal mendarat dengan sempurna akibat masalah pada roda pendaratan.
Pesawat yang berangkat dari Bangkok, Thailand, itu akhirnya mendarat tanpa roda, tergelincir dari landasan pacu, dan meledak.
Kecelakaan ini menewaskan 175 penumpang dan empat awak pesawat. Namun, dua awak kabin berhasil selamat dari tragedi tersebut.
- Riwayat Penerbangan Intens Jeju Air 7C2216
Berdasarkan laporan media Korsel, Chosun, pesawat ini menjalani serangkaian penerbangan pendek hingga menengah sejak Jumat (27/12/2024) hingga Sabtu (28/12/2024), dengan durasi antara 38 menit hingga hampir enam jam per penerbangan.
Salah satu jeda tersingkat terjadi pada Sabtu (28/12/2024), di mana pesawat hanya beristirahat selama 48 menit di Bandara Nagasaki, Jepang, sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandara Muan.
Meski jadwal padat, Kepala Divisi Dukungan Manajemen Jeju Air, Song Kyun-hoon, menegaskan bahwa pengoperasian pesawat tidak berlebihan.
Ia menyebutkan bahwa pesawat telah menjalani perawatan terjadwal dan pemeriksaan menyeluruh sebelum setiap penerbangan.
“Kecelakaan ini bukan akibat kelalaian dalam perawatan,” tegas Song.
- Usia Boeing 737-800 Jeju Air: 15 Tahun dan Masih Layak Operasi
Boeing 737-800 yang digunakan dalam penerbangan ini diproduksi pada September 2009 dan telah beroperasi selama 15 tahun.
Meski dianggap cukup senior, pesawat ini belum memenuhi kategori "tua" menurut standar Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, yang menetapkan usia lebih dari 20 tahun sebagai patokan pesawat tua.
Namun, analis penerbangan menekankan bahwa keselamatan pesawat lebih dipengaruhi oleh jumlah lepas landas, pendaratan, dan total jam terbang.
Pesawat dengan jadwal intens seperti Jeju Air 7C2216 cenderung mengalami kelelahan struktural lebih cepat dibandingkan pesawat dengan jadwal penerbangan yang lebih jarang.
Pada kuartal ketiga 2024, rata-rata waktu operasi bulanan pesawat Jeju Air mencapai 418 jam, lebih tinggi 18 persen dibandingkan Korean Air yang mencatat rata-rata 355 jam.
- Dominasi Penerbangan Carter Jeju Air 7C2216
Menurut laporan kantor berita Yonhap, sebagian besar penerbangan Jeju Air 7C2216 bersifat carteran, melayani destinasi internasional seperti Beijing, Bangkok, Kinabalu, Nagasaki, dan Taipei.
Penerbangan carter ini biasanya diorganisir oleh agen perjalanan yang menawarkan paket liburan eksklusif, termasuk perjalanan lima hari ke Bangkok selama libur Natal.
Jadwal padat ini menjadi sorotan setelah kecelakaan, memunculkan pertanyaan tentang bagaimana intensitas penerbangan dapat memengaruhi keselamatan pesawat. (aag)
Load more