tvOnenews.com - Langkah anggun, gerakan gemulai, dan irama musik tradisional menggema di perpustakaan Sekolah Indonesia Makkah (SIM) saat siswa-siswi dengan antusias mengikuti pelatihan tari tradisional Jawa Timuran.
Sebagai salah satu sekolah Indonesia yang berada di garis terdepan interaksi lintas budaya, SIM berperan strategis dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional, sekaligus menjaga identitas kebangsaan siswa-siswi yang tumbuh di lingkungan multikultural seperti Arab Saudi.
Tari Jawa Timuran: Simbol Kearifan Lokal
Tari Jawa Timuran dipilih sebagai tema pelatihan karena merepresentasikan semangat, dinamika, dan nilai-nilai luhur budaya Nusantara.
Tari glipang yang menjadi pilihan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berlatarkan semangat berjuang melawan penjajahan, menumbuhkan semangat patriotisme generasi penerus bangsa.
Tema tari sangat sesuai dengan tema PKM untuk melestarikan budaya untuk menanamkan identitas masyarakat Indonesia di pergaulan global.
Dengan gerakan khas seperti gerakan pencak silat (seni bela diri khas nusantara), gerakan patah-patah yang menunjukkan ketegasan, teknik-teknik bela diri, serta ekspresi wajah yang tegas namun anggun, tarian ini bukan hanya seni pertunjukan, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan penghormatan terhadap tradisi.
Menurut koordinator PKM Didik Nurhadi yang dosen Fakultas Bahasa dan Seni lulusan Nagoya University Japan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam memahami dan mencintai budaya bangsa.
"Melalui pelatihan ini, kami ingin siswa-siswi SIM tidak hanya mengenal budaya Indonesia, tetapi juga mampu menjadi duta budaya yang memperkenalkan kekayaan tradisi kita kepada komunitas internasional di sini," ungkapnya.
Sekolah Indonesia di Garda Depan Diplomasi Budaya
Sebagai lembaga pendidikan yang beroperasi di luar negeri, SIM memiliki peran ganda: membina siswa-siswi Indonesia dengan pendidikan berkualitas sekaligus menjadikan mereka representasi positif bangsa.
Dengan kegiatan seperti pelatihan tari ini, SIM tak hanya mendidik secara akademik, tetapi juga menguatkan akar budaya di tengah derasnya arus globalisasi.
Kepala Sekolah SIM Mustafa menekankan pentingnya pelestarian budaya dalam membangun karakter bangsa.
"Sekolah kami tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai benteng identitas bangsa. Melalui seni dan budaya, kami ingin siswa di sini tetap merasa dekat dengan Indonesia, meski mereka berada jauh dari tanah air," tuturnya.
Melestarikan Budaya di Tengah Dinamika Global
Di tengah pelatihan, terlihat siswa-siswi SIM dengan penuh semangat belajar setiap gerakan tari. Salah satu siswa, Fatimah, mengaku senang bisa belajar tari Jawa Timuran.
"Saya merasa lebih dekat dengan Indonesia. Saya ingin menunjukkan kepada teman-teman di sini betapa indahnya budaya kita," ujarnya penuh antusias.
Selain melatih keterampilan menari, kegiatan ini juga dirancang sebagai ajang persahabatan budaya.
Nantinya, siswa-siswi SIM diharapkan dapat menampilkan tari Jawa Timuran dalam berbagai acara internasional di Arab Saudi, memperkenalkan keindahan budaya Indonesia kepada dunia.
Misi Pengabdian untuk Masa Depan
Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari misi pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan oleh tim dosen dan penggiat seni dari Indonesia.
Mereka tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk menjaga warisan budaya di tengah tantangan modernisasi.
Dalam upaya menyambut Indonesia Emas 2034, inisiatif seperti ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat soft power Indonesia melalui budaya.
Dengan melibatkan generasi muda di luar negeri, bangsa ini menunjukkan komitmennya untuk terus menjaga dan mengembangkan identitas budaya sebagai aset berharga dalam percaturan global.
Pelatihan tari Jawa Timuran di Sekolah Indonesia Makkah membuktikan bahwa budaya bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga jembatan menuju masa depan.
Di tengah kesibukan dan keberagaman budaya Arab Saudi, Indonesia tetap bersinar dengan keindahan seni tradisionalnya, menjaga identitasnya di tanah suci.
(amr)
Load more