Jakarta, tvOnenews.com - Inilah 5 fakta terkait Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2024 yang digelar pada 5 November 2024 waktu setempat.
Hari ini AS menyelenggarakan Pilpres dan Kongres ke-60 untuk menentukan siapa presiden ke-47 dan wakil presiden ke-50 yang akan memimpin Negeri Paman Sam kedepannya.
Inilah 5 fakta terkait Pilpres AS 2024:
1. Kandidat Utama
Wakil Presiden petahana Kamala Harris dan Donald Trump merupakan kandidat utama.
Harris memenangkan nominasi Partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan.
Sebagai seorang mantan senator, jaksa agung dan jaksa penuntut, Harris ingin membuat sejarah.
Dia ingin menjadi wanita dan wanita kulit berwarna pertama yang terpilih sebagai presiden.
Sementara itu, Trump merupakan calon dari Partai Republik. Dia mencalonkan diri untuk ketiga kalinya untuk bisa kembali menguasai Gedung Putih. Pada Pilpres sebelumnya dia kalah dari Biden.
Trump menjadi presiden AS pertama yang dimakzulkan sebanyak dua kali dan terbukti melakukan kejahatan.
2. Kandidat Lainnya
Chase Oliver merupakan kandidat dari Partai Libertarian. Partai tersebut memprioritaskan pemerintahan kecil dan kebebasan pribadi.
Jill Stein yang merupakan seorang dokter mencalonkan diri lewat Partai Hijau pada 2016 dan kembali maju pada 2024.
Adapun Cornel West mencalonkan diri sebagai kandidat independen. Aktivis politik, filsuf dan akademisi itu berupaya untuk menarik lebih banyak pemilih progresif yang condong ke Demokrat.
3. Negara Bagian Penentu
AS merupakan negara republik konstitusional federal yang terdiri dari 50 negara bagian dan satu distrik federal yang memiliki pemerintahan sendiri.
Dalam Pilpres kali ini ada tujuh negara bagian penting yang menjadi penentu yang suaranya diperebutkan oleh dua kandidat utama antara lain Pennsylvania, Wisconsin, Michigan, North Carolina, Georgia, Arizona dan terakhir Nevada.
4. Pemilih Baru
Sebelumnya para pemilih baru ini tidak muncul pada pemilihan 2020 yang suaranya dapat mengubah apa yang akan terjadi pada 2024.
Mereka yang memilih mendaftar sebagai Demokrat kemungkinan besar memilih Harris. Sementara itu, yang mendaftar sebagai Republik akan memilih Trump.
5. Dukungan Selebriti
Dukungan selebriti merupakan salah satu cara untuk melihat sentimen masyarakat terhadap kandidat presiden di saat jajak pendapat terlalu ketat dan dinilai tidak dapat diandalkan.
Hal ini mungkin membuat pemilih sulit memahami mana kandidat yang lebih unggul. Oleh karena itu, dukungan dari selebriti pun sering jadi acuan.
Adapun deretan nama selebriti papan atas yang mendukung Harris mulai dari Taylor Swift, LeBron James, George Clooney, Julia Robert hingga Oprah.
Sementara itu, selebriti papan atas yang mendukung Trump mulai dari Elon Musk, Kid Rock, Hulk Hogan hingga Zachary Levi. (ant/nsi)
Load more