Israel Klaim Tewaskan Pemimpin Jihad Islam Palestina Lewat Serangan Udara

Jakarta, tvOnenews - Serangan udara Israel telah menewaskan pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina, Muhammad Abdullah.

Serangan udara tersebut terjadi di kamp pengungsi dekat Kota Tulkarem di wilayah tepi barat.

Militer Israel (IDF) mengonfirmasi langsung serangan tersebut melalui Telegram. 

Mereka mengatakan serangan yang dilakukan merupakan bagian dari operasi kontraterorisme gabungan dengan ISA (angkata udara Israel).

"Selama operasi kontraterorisme gabungan IDF dan ISA (angkatan udara Israel) kemarin (Kamis), sebuah pesawat IAF menyerang wilayah Tulkarem dan menewaskan Muhammad Abdullah, kepala jaringan Jihad Islam di Nur Shams," kata IDF di Telegram, dilansir dari laman ANTARA.

"Dalam beberapa bulan terakhir, Abdullah bertanggung jawab mengatur tindakan perlawanan di wilayah tersebut dan terlibat dalam sejumlah serangan perlawanan. Ia juga aktif menyebarkan bahan peledak terhadap tentara IDF yang beroperasi di wilayah Tulkarem," lanjut keterangan IDF.

Sekadar diketahui, Abdullah sendiri adalah penerus Muhammad Jabber, yang juga dikenal sebagai Abu Shujaa.

Dalam keterangan mereka, IDF mengatakan Abdullah memimpin gerakan itu di Tulkarem dan tewas dibunuh pasukan Israel pada 29 Agustus lalu.

Dalih Israel Luncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza

Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza oleh para pejuang gerakan Palestina Hamas yang menyusup ke daerah perbatasan.

Para pejuang gerakan Palestina Hamas menembaki militer dan warga sipil, serta menyandera orang-orang.

Imbas serangan tersebut, pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas.

Serangan tersebut yang kemudian menjadi dalih bagi IDF meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade penuh terhadap daerah kantong itu.

Tercatat, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah melampaui 42.000 orang. (ant/aes)